Tiga santri Ponpes Al Falah Pojokrejo Kesamben Jombang yang tenggelam di Sungai Brantas, berhasil ditemukan semua dalam kondisi sudah meninggal dunia. Satu jenazah ditemukan Selasa (13/9/2016) siang, dan dua jenazah ditemukan Selasa sorenya.
Sianto Dantim Rescue Mojokerto mengatakan, jenazah Burhanudin, 18 tahun, warga Sumobito, Jombang, ditemukan pukul 15.10 WIB. Sementara jenazah Adi, 18 tahun, ditemukan pukul 16.30 WIB.
“Burhan ditemukan 100 meter dari lokasi kejadian. Prosesnya dengan cara gelombang buatan, mayat langsung timbul ke permukaan air,” katanya kepada Radio Suara Surabaya, Selasa sore.
Menurut Sianto, jenazah korban akan langsung dikirim ke rumah duka.
Tim gabungan yang melakukan penyisiran terdiri dari SAR Surabaya, Basarnas dan Brimob Kediri. “Tim kami bagi di Mojokerto ada 40 orang, Jombang 30 orang dan Nganjuk 10 orang,” ujarnya.
Sebelumnya, tiga santri Ponpes Al Falah Pojokrejo Kesamben Jombang tenggelam di Sungai Brantas, Senin (12/9/2016). Ketiga santri itu masing-masing bernama Burhanudin (18), Ardi (18) dan Adi (18).
Ketiga santri ini tenggelam setelah terpeleset saat mencuci jeroan hewan kurban di aliran sungai.
Pada Selasa (13/9/2016) siang, satu korban berhasil ditemukan, atas nama Rabani Ardiansyah (18) warga Dusun Ngreco, Desa Pojokrejo, Kecamatan Kesamben, Jombang. Korban ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa, 100 ke arah timur dari titik awal korban tenggelam.(iss/ipg)