Kementerian Luar Negeri RI mengonfirmasi tidak ada WNI yang menjadi korban dalam peristiwa jatuhnya pesawat maskapai Flydubai di Bandara Kota Rostov-on-Don, Rusia selatan, Sabtu (19/3/2016) dini hari.
Total 62 orang terdiri atas 55 penumpang dan tujuh kru pesawat dinyatakan tewas dalam insiden tersebut.
“Info sementara adalah jumlah penumpang pesawat 55 orang dengan tujuh kru. Dari 55 penumpang sejauh ini diidentifikasi lima WNA namun tidak satu pun diantaranya WNI,” ujar Lalu Muhammad Iqbal Direktur Jenderal Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kemlu melalui pesan singkat yang diterima Antara di Jakarta.
Berdasarkan informasi terbaru dari pihak maskapai, 55 penumpang tersebut berasal dari empat negara yaitu 44 warga Rusia, delapan warga Ukraina, dua warga India, dan satu warga Uzbekistan.
Kementerian Urusan Darurat Rusia melaporkan pesawat Boeing 737-800 dengan rute penerbangan Dubai-Rusia jatuh pada pukul 03.50 waktu setempat.
“Pesawat jatuh ke tanah dan hancur berkeping-keping,” kata Komite Investigasi Rusia dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters.
Sayap pesawat menabrak permukaan tanah pada upaya kedua untuk mendarat, kemudian meledak dan terbakar, kata kementerian keadaan darurat wilayah Rostov dalam sebuah pernyataan.
Vasily Golubev Gubernur Rostov mengatakan cuaca buruk dengan angin kuat yang berhembus di daerah Rostov, menjadi sorotan utama investigasi atas kecelakaan itu, namun Zhanna Terekohova seorang Penasihat Menteri Perhubungan Rusia mengatakan kesalahan pilot dapat menjadi faktor penyebab jatuhnya pesawat.
Pesawat jatuh di batas pinggir bandar udara, sekitar 250 meter dekat awal landasan pacu.
Terkait insiden tersebut, Flydubai merilis sebuah pernyataan: “Kami melakukan semua upaya yang bisa kami upayakan untuk mengumpulkan informasi secepat mungkin. Saat ini kami berduka dan berdoa bagi penumpang dan kru kami yang berada di dalam pesawat.”
“Kami akan melakukan segala upaya yang kami bisa kerjakan untuk membantu mereka yang menjadi korban kecelakaan ini,” kata maskapai penerbangan milik pemerintah Dubai. (ant/dwi)