Jumat, 22 November 2024
Modus Komplotan Pembobol Rumah di Surabaya

Tes Rumah Kosong Dengan Menggunakan Tembakan Ketapel

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Dua ketapel dan peralatan lainnya yang digunakan komplotan pembobol rumah. Foto: Abidin suarasurabaya.net

Tertangkapnya empat pelaku pembobol rumah dari kelompok Yogyakarta ini mengungkap trik unik bagaimana cara mereka beraksi. Kelompok ini terkenal sangat hati-hati dalam beraksi, mereka bahkan menggunakan tembakan ketapel untuk memastikan rumah tersebut kosong atau ada tuannya.

AKBP Shinto Silitonga Kasatreskrim Polrestabes Surabaya mengatakan, modus ini merupakan modus baru. Mereka komplotan pencurian dengan pemberatan yang sangat hati-hati. Mereka juga memilih sasaran rumah yang tidak dijaga oleh security.

“Mereka menghindari bertemu dengan korban dan Security. Mereka juga pastikan rumah tersebut kosong atau ada tuan rumahnya dengan menggunakan ketapel,” katanya, Minggu (7/8/2016).

Empat pelaku tersebut masing-masing Nur Arianta (41) warga Sleman Yogyakarta, Supriyadi (51) warga Bantul Jawa Tengah, Andre Wijaya (36) Jakarta, dan Budi Prasetyo (43) Yogyakarta.

Di depan polisi mereka mengaku di setiap beraksi mereka mengganti plat nomor polisi di mobil yang mereka sewa.

“Mobil kami sewa dari Jakarta Timur, momor polisinya kami ganti Plat L ke tukang Plat pinggir jalan, perbiji Rp80 ribu,” kata Nur Arianta yang merupakan ketua kelompok pencuri ini.

Nur sendiri merupakan residivis kasus yang sama pada Mei 2015 dan divonis 1 tahun penjara di Surabaya. Dia baru bebas satu bulan, kemudian menghimpun kelompoknya untuk beraksi kembali di Jawa Timur.

“Saya pernah ditangkap pada Mei di sini. Saya keluar bulan Mei 2016 kemarin,” katanya.

Dari penangkapan para tersangka di Villa Tretes pada Sabtu pagi kemarin, polisi mengamankan berbagai kunci L dan anak kunci, dua ketapel beserta puluhan kelereng dan tiga linggis yang digunakan pelaku membobol rumah. (bid/dwi)

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs