Sabtu, 23 November 2024

Terjatuh di Puncak Semeru, Pendaki Asal Malang Berhasil Dievakuasi Selamat

Laporan oleh Tito Adam Primadani
Bagikan

Rivaldhy Cahya Laskar Mahardhika (21) mahasiswa asal Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, jatuh saat turun dari puncak Gunung Semeru.

“Korban dilaporkan terjatuh saat turun dari puncak Gunung Semeru. Ia terjatuh ke lereng curam hingga mengalami luka serius,” kata Paryono Kepala Bidang Kedaruratan, Rehabilitasi dan Rekontruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM, Rabu (26/10/2016).

Dia mengatakan, akibat insiden tersebut, korban mengalami luka di bibir, rusuk bagian kanan, serta mengalami kencing berdarah. Beruntung, Indra Sugiarto dan Rizky Akbar dua rekan sesama pendaki berhasil mengevakuasi korban.

Meskipun begitu, tim evakuasi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) juga membantu proses evakuasi tersebut. Korban akhirnya dibawa turun ke Pos Ranupani, hingga akhirnya kembali pulang bersama dengan keluarganya menuju Malang.

Paryono juga mengatakan, saat itu korban melakukan pendakian bersama dengan dua temannya menuju puncak Mahameru. Pendakian sejak Sabtu (22/10/2016), mereka lakukan dan langsung menuju Ranu Kumbolo. Pada Minggu (23/10/2016) rombongan melanjutkan perjalanan menuju kalimati dan tiba sekitar pukul 14.30 WIB.

Keesokan harinya, Senin (24/10/2016) dini hari, korban Rivaldy Cahya bersama Indra Sugiarto melanjutkan perjalanan ke puncak.

“Sedangkan Rizky Akbar menunggu di Pos Kalimati. Sekitar pukul 09.30 WIB, Rizky akbar mendapat laporan dari pendaki lain yang turun dari puncak Mahameru bahwa temannya mengalami terjatuh saat perjalanan turun. Dan ia langsung berinisiatif turun ke Pos Ranupani untuk melaporkan kejadiannya ke petugas TNBTS,” ujarnya.

Sapto Priyono petugas jaga TNBTS di Pos Ranupani yang menerima informasi langsung mengerahkan tim evakuasi pertama diberangkatkan menuju Pos Ranu Kumbolo. Namun saat bersamaan, korban ternyata telah dipapah turun oleh Indra Sugiarto dibantu porter menuju ke Ranu Kumbolo.

Hingga akhirnya, Selasa (25/10/2016), tim evakuasi sampai di Pos Ranu Kumbolo dan langsung melakukan pemeriksaan kondisi korban. Karena kondisi yang tidak memungkinkan, proses evakuasi ditunda esok hari. Selanjutnya, pada Rabu (26/10/2016) pukul 08.00 WIB, tim evakuasi membawa korban menuju Pos Ranupani.

“Begitu tiba di Pos Ranupani, korban mendapatkan perawatan sementara dan menolak untuk dimintakan visum di Rumah Sakit. Apalagi pihak keluarga dari Malang juga telah tiba di sana. Dan korban pun diizinkan pulang bersama keluarganya ke Malang,” kata Paryono.

Insiden ini, kata Paryono, menambah daftar panjang korban yang mengalami kecelakaan di Gunung Semeru. Apalagi saat ini pendaki juga kembali berdatangan untuk memperingati hari Sumpah-Pemuda di Gunung Semeru.

“Kami menghimbau, agar pendaki berhati-hati dalam melakukan ekspedisi. Sehingga pendakian berjalan lancar dan selamat,” kata Paryono. (her/tit/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs