Jumat, 22 November 2024

Teliti Limbah Jerami Temukan Mikroorganisme di Suhu Ekstrem

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Kawasan danau Gunung Ijen yang memang ekstrem. Foto: yunita.forumpenulis.com

Kenny Jerima S.Si, mahasiswa jurusan Biologi Fakultas Teknobiologi Universitas Surabaya (Ubaya) melalui penelitian yang dilakukan membuktikan adanya mikroorganisme berupa bakteri dan jamur pada kawasan ekstrem seperti kawah Gunung Ijen.

Padahal, kawah Gunung Ijen adalah danau kawah yang bersifat asam dan dikenal sebagai danau air sangat asam terbesar di dunia dengan nilai pH: 0, yang dapat melarutkan tubuh manusia dengan cepat.

Kondisi sangat asam tersebut juga membuat kawah Ijen memiliki kandungan logam sangat tinggi. Kondisi inilah yang menyebabkan hampir tidak ada makhluk hidup yang dapat tinggal di habitat Kawah Ijen.

Penelitian Kenny berawal dari persoalan limbah Jerami di Indonesia, yang dilihat Kenny jumlahnya semakin meningkat. Pada riset ini, Kenny ingin mengubah limbah jerami menjadi energi terbaru yang dapat dimanfaatkan dalam keseharian.

“Tapi karena struktur dalam jerami cukup rumit dan hanya bisa di-treatment dengan PH Asam, saya berpikir mengapa tidak menggunakan sumber daya alam di Indonesia. Saya pilih danau kawah Ijen,” terang Kenny Jeremia, S. Si.

Pada penelitiannya kali ini, Kenny mendapati bahwa DNA dari danau kawah Ijen dapat digunakan untuk bertahan dari treatment asam Jerami hingga akhirnya limbah jerami dapat bermanfaat.

“Semoga penelitian ini dilanjutkan lagi, terutama untuk mengubah limbah jerami menjadi energi terbarukan. Karena sejauh ini baru Molase yang dapat digunakan tetapi bersaing sebagai bahan pangan. Mengapa kita tidak mencoba mengubah Karbohidrat (kandungan didalam limbah Jerami) menjadi Etanol yang berguna,” kata Kenny.

Sementara itu, ditambahkan Drs. Mangihot Tua Goeltom, M.Sc., Dosen pembimbing penelitian Kenny, bahwa penelitian ini sangat menarik, dan perlu ditindaklanjuti lagi, guna mengungkap kehidupan lainnya dikawasan-kawasan ekstrem lainnya.

“Harapan saya, penelitian ini dapat juga digunakan menemukan kehidupan di tempat-tempat ekstrem lainnya dan dieksplorasi kemampuan apa saja yang dapat berguna bagi masyarakat,” kata Mangihot Tua, Selasa (2/8/2016).(tok/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs