Jika berbicara tentang televisi nasional juga berkaitan erat dengan persoalan televisi secara umum. Televisi sudah mulai kehilangan rohnya.
Burhan Bungin Dosen Komunikasi Untag Surabaya mengatakan, saat ini media mainstream sudah mulai tergeser dengan peran media sosial. Karena itu televisi di Indonesia sudah mulai mendapat persaingan dari new media.
Kata Burhan, televisi harus punya paradigma baru berupa teknologi canggih sehingga bisa diakses banyak orang.
“Televisi swasta sudah mulai maju dengan teknologi baru dan mendapat segmen pasar baru dan siarannya sudah dua arah. Sedangkan televisi nasional masih belum banyak berubah,” kata Burhan pada Radio Suara Surabaya.
Selain itu, televisi swasta sudah update sedangkan televisi nasional akan menjasi fosil. “Harus mulai mengikuti selera masyarakat. Apa yang ada di masyarakat itu yang diikuti hingga akhirnya ada yang melanggar aturan KPID,” ujar dia.
Kata Burhan, banyak yang akhirnya malah menjadikan kepentingan bisnis menjadi sangat dominan. “Pemilik modal menekan agar audiens naik setiap saat sehingga saat ini 90 persen media sudah kapitalis,” katanya. (dwi/ipg)