Menampilkan aksi teatrikal bercerita tentang budaya menyimpang Valentines day karena berakhir dengan dosa, diantaranya sek bebas, siswa-siswi SMP Muhammadiyah 9 Surabaya, Sabtu (13/2/2016) menggelar aksi menolak Valentines day.
Aksi digelar di traffic light dekat kantor Samsat Manyar, Surabaya, menampilkan sekitar 40 pelajar yang masing-masing mengenakan pakaian serba hitam sambil membawa poster penolakan terhadap valentines day.
Seorang pelajar dengan penampilan serba putih sambil membawa panah dengan anak panah berbentuk hati pada bagian ujungnya, memerankan sosok Cupid. Dia mondar-mandir di antara para pelajar itu.
Sesekali mengarahkan anak panahnya pada para pelajar. Tetapi para pelajar itu berpaling, dan tidak menghiraukan kehadirannya. Cupid pun tidak tahu harus bagaimana.
“Para pelajar ini kami ingatkan agar berpikir kembali terkait dengan Valentines Day. Kegiatan yang bukan budaya Islam ini, lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya. Untuk apa diikuti, atau dirayakan,” ujar Puwaningsih satu di antara guru yang ikut dalam aksi ini.
Sebagai bentuk kepedulian sekolah terhadap para siswa, terkait perayaan Valentines Day siswa kelas 8 diminta untuk menginap di sekolah dan kemudian akan digelar siraman rohani serta kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.(tok/fik)