Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur menambah dua alat bongkar muat ramah lingkungan yang digerakkan listrik, berkapasasitas hingga 120 ton, guna meningkatkan produktivitas bongkar muat dan meminimalisir biaya logistik setempat.
Joko Noerhudha General Manager Pelindo III Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya mengatakan, dengan tambahan dua alat bongkar muat jenis “Harbour Mobile Crane” (HMC), pelabuhan itu memiliki total sebelas kekuatan alat bongkar muat yang ada di Terminal Jamrud.
“Jadi kami kini memiliki sebelas alat bongkar muat di Terminal Jamrud. Dan yang terbaru itu berasal dari Italia yang tiba di Pelabuhan Tanjung Perak pada tanggal 18 November 2016 dengan menggunakan Kapal MV Baltic Winter, dan bersandar di Terminal Jamrud Utara Pelabuhan Tanjung Perak,” katanya seperti dilansir Antara.
Joko berharap, tambahan dua alat tersebut selain dapat meningkatkan produktifitas bongkar muat juga dapat menghemat energi dan tempat bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Perak.
Sebab, kata Joko, dua alat itu memiliki keunggulan yakni bermesin hybrid atau digerakkan dengan tenaga listrik maupun Bahan Bakar Minyak (BBM) sehingga bisa mengurangi polusi udara di Pelabuhan.
“Alat secara utama digerakkan menggunakan listrik, namun apabila listrik padam BBM bisa digunakan sebagai cadangan,” katanya.
Oscar Yogi Yustiano Humas Pelindo III Pelabuhan Tanjung Perak mengatakan, keberadaan alat itu juga memungkinkan truk lewat tepat di bawahnya, sebab alat bongkar muat lainnya jenis HMC truk harus lewat disampingnya.
“Kami harap alat yang memiliki bobot masing-masing sekitar 400 ton ini dapat mendukung pelayanan di Terminal Jamrud Pelabuhan Tanjung Perak, khususnya untuk barang yang meliputi curah kering, general cargo dan bag kargo,” katanya.
Oscar mengatakan, arus barang di Pelabuhan Tanjung Perak diprediksi terus meningkat, sebab pada triwulan ketiga 2016 mengalami kenaikan mencapai empat persen atau mencapai 10.891.611 T/M3 apabila dibandingkan triwulan ketiga 2015 mencapai 10.454.209 T/M3.
“Tambahan dua alat yang memiliki jangkauan hingga 51 meter, diharapkan juga dapat mengakomodir kapal-kapal yang memiliki kapasitas besar,” katanya. (ant/dwi)