Pemerintah Kota Surabaya akan meniru Thailand dalam menata beberapa kawasan kumuh khususnya daerah pinggiran sungai.
“Kita tadi sudah lihat bagaimana Thailand berhasil menata kawasan pinggiran sungai. Saya kira ini bisa diaplikasikan di Surabaya,” kata Armudji, Ketua DPRD Surabaya ketika ditemui di sela-sela menghadiri Prepcom3 UN Habitat di Grand City, Rabu (27/7/2016).
Dengan meniru Thailand, maka penataan kampung kumuh di pinggir sungai tidak perlu dilakukan dengan penggusuran.
“Kita belajar dari Prepcom3 kali ini. Jadi tidak perlu digusur, kalaupun dipindah mungkin perlu dibikinkan bangunan dua atau tiga lantai tapi tetap berada di kawasan itu jadi mereka tidak terusir dari kampungnya,” ujarnya.
Politisi dari PDI Perjuangan ini juga mengatakan, beberapa kawasan kumuh yang bisa langsung meniru Thailand diantaranya adalah kawasan kumuh di Jambangan, Medokan serta Bratang.
Selain menata pemukiman, Prepcom3, kata Armuji juga mengajarkan banyak hal pada Surabaya. Banyak teknologi penataan kota yang bisa ditiru oleh Surabaya.
“Banyak perguruan tinggi dari luar negeri yang juga ikut di sini. Mereka memiliki banyak solusi yang bisa diaplikasikan di sini,” kata dia.
Dalam kesempatan ini, Armuji juga mengatakan, keberhasilan Prepcom3 kali ini juga menunjukkan jika anggaran sebesar Rp30 miliar yang telah dikeluarkan pemerintah kota tidaklah sia-sia.
Menurut Armuji, penggunaan anggaran Rp30 miliar yang digunakan untuk menata kawasan Tunjungan serta mendukung acara Prepcom terbukti juga bisa dirasakan secara langsung oleh warga Surabaya.
Dia mencontohkan, saat Festival Tunjungan digelar ternyata juga banyak warga yang datang. “Kampung-kampung juga merasakan manfaat dengan datangnya para delegasi ke kampung mereka,” kata dia.(fik/ipg)