Sabtu, 23 November 2024
Hari Kasih Sayang

Taj Mahal, Bukti Cinta Sang Raja pada Istrinya

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Taj Mahal. Foto: Youtube Andrew Sullivan

Sebuah kisah cinta yang melegenda melatarbelakangi pembangunan Taj Mahal, monumen di Agra, India.

Shah Jahan, Raja Mughal, membangun monumen itu sebagai bukti cintanya dan untuk mengenang Mumtaz ul Zamani atau Mumtaz Mahal istrinya yang berasal dari Persia.

Shah Jahan merupakan raja kelima dari dinasti Mughal di India yang menduduki tahta sejak tahun 1628 hingga 1658. Masa kekuasaannya disebut sebagai zaman keemasan bagi arsitektur khas Mughal. Sebelum menikah dengan Mumtaz Mahal, Shah Jahan sudah menikahi Kandahari Begum yang merupakan cucu dari salah satu penguasa Persia.

Nama Mumtaz Mahal sendiri memiliki arti “Jewel of the Palace” atau permata di istana.

Keduanya bertemu ketika mereka masih berusia sekitar 14 tahun. Shah Jahan melihat Mumtaz Mahal yang sedang menjajakan kain sutera dan manik-manik kaca di Meena Bazaar. Shah Jahan jatuh hati pada pandangan pertama.

Keduanya menikah lima tahun kemudian, tepatnya tahun 1612. Tahun dan tanggal pernikahan keduanya dipilih dengan perhitungan astrologi agar pernikahan yang berlangsung benar-benar bahagia. Jangka waktu lima tahun bukan hal yang umum pada masa itu.

Pernikahan tersebut dilaksanakan dengan sangat meriah dan penuh kebahagiaan. Dari pernikahan tersebut mereka memiliki 14 anak, tapi tujuh anak diantaranya meninggal pada usia yang masih sangat muda. Sedangkan dari pernikahannya yang pertama, kaisar memiliki dua anak.

Peran dari Mumtaz Mahal pada kerajaan juga sangat besar. Dia merupakan penasihat utama bagi suaminya dan tidak memiliki keinginan politik untuk berkuasa. Raja memberinya kepercayaan memegang stempel kerajaan yang disebut sebagai Muhr Uzah sehingga dia memiliki hak untuk memeriksa semua dokumen kerajaan sebelum benar-benar resmi diterapkan.

Dalam berbagai perjalanan resmi kenegaraan atau berperang, Mumtaz Mahal hampir selalu menyertai Shah Jahan, bahkan dalam kondisi hamil. Mereka berdua telah menyusuri berbagai wilayah yang dimiliki oleh dinasti Mughal. Kebersamaan antara pasangan ini membuat ahli sejarah istana membuat sebuah dokumen yang menggambarkan kedekatan pasangan ini.

Mumtaz Mahal memiliki peran yang cukup besar dalam pembangunan beberapa bangunan di Agra. Di kota Agra ini lah kelak Shah Jahan akan membangun Taj Mahal.

Mumtaz Mahal meninggal di Burhanpur pada tahun 1631 ketika melahirkan Gauhara Begum, anak bungsunya. Saat itu kondisi tubuhnya sangat lemah, setelah menemani suaminya dalam pertempuran di dataran tinggi Deccan.

Raja menguburkan Mumtaz Mahal di Burhanpur. Di sana dia membuat sebuah taman yang sangat indah di pinggiran Sungai Tapti dan dikenal dengan sebutan Zainabad, untuk menandai makam Mumtaz Mahal.

Kepergian Mumtaz Mahal membuat Shah Jahan sangat terguncang. Hingga setahun dia tidak terlibat dalam pemerintahan kerajaan. Setelah masa berkabung tersebut usai, Shah Jahan menunjukkan tanda-tanda penuaan yang sangat parah, rambutnya memutih, punggungnya menjadi bungkuk, dan wajahnya terlihat keriput.

Melihat kondisi ayahnya, Jahanara Begum putri tertua Shah Jahan mengusulkan agar ibunya dibuatkan sebuah bangunan yang lebih megah dan dekat dengan istana untuk menghormatinya. Pada tahun 1631, jasad Mumtaz Mahal kembali dikirim ke Agra menggunakan sebuah peti emas dan dikawal oleh Shah Shuja, salah satu putranya.

Pembangunan Taj Mahal sebagai makam untuk Mumtaz Mahal dimulai pada tahun 1632 dan membutuhkan waktu selama 22 tahun untuk menuntaskan bangunan tersebut. Kompleks pemakaman ini dibangun dengan melibatkan sebanyak 20 ribu pekerja serta seribu gajah.

Ketika meninggal dunia pada tahun 1666, Shah Jahan disemayamkan di sisi Mumtaz Mahal di Taj Mahal.

Dengan bumbung, kubah dan menara yang buat dari marmer putih, serta seni mozaik yang indah, Taj Mahal merupakan salah satu dari tujuh keajaiban di dunia. Sebanyak 43 jenis batu permata, termasuknya yaitu berlian, jed, kristal, topaz dan nilam telah digunakan untuk memperindah Taj Mahal.

Taj Mahal dibangun dengan simetris dan makam Mumtaz Mahal berada tepat di tengah bangunan Taj Mahal. Satu-satunya yang tidak simetris adalah makam Shah Jahan yang terletak disebelah makam Mumtaz Mahal karena makam ini tidak ada dalam rencana awal pembangunan (berbagai/iss/fik)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs