Rata-rata nilai Ujian Nasional (UN) Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Surabaya berada di peringkat ke-26 dari 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur.
Ikhsan Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya membenarkan, rata-rata Nilai UN siswa SMP di Surabaya hanya 58,77. Tapi siswa di Surabaya mengalami peningkatan Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN).
“Karena peserta UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) SMP di Surabaya paling banyak,” ujarnya, Sabtu (11/6/2016).
Dia berharap kepala SMP/MTs dan ketua Sub Rayon membuat analisa sebagai penyusunan strategi pendidikan di tahun ajaran baru, agar pendidikan di Surabaya bisa lebih baik.
“Anak Surabaya boleh tidak lulus kalau belum mampu, kami akan mendorong kebijakan itu asalkan disertai data-data pendukung yang jelas,” katanya.
Sementara, Martadi Ketua Dewan Pendidikan Surabaya mengatakan, seharusnya meskipun Indeks Integritas UN meningkat bukan berarti nilai rata-rata hasil UN harus turun.
“Kita harus lihat akar masalahnya. Saya tidak terlalu yakin, penurunan nilai ini karena UNBK. Karena bobot soalnya sama,” ujarnya kepada suarasurabaya.net, Sabtu (11/6/2016).
Martadi mengatakan, dia bersyukur kalau memang penyebab turunnya nilai rata-rata UN karena integritas yang meningkat.
Namun, dia mengaku khawatir kalau penyebab turunnya rata-rata nilai UN SMP di Surabaya karena kualitas pendidikan yang ada di Surabaya selama ini.
“Karena itu harus ada kajian untuk menyusun strategi pendidikan. Harus dicari apa yang kurang. Apakah sarananya, gurunya, atau program pendidikan di masing-masing sekolah,” ujarnya.
Menurutnya, Data Kolektif Hasil Ujian Nasional (DKHUN) seharusnya menjadi tolok ukur pemetaan kemampuan siswa. Tidak hanya itu, secara umum juga menjadi tolok ukur program pendidikan di Surabaya.(den/ipg)