Pembangkit listrik tenaga gas dari sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) Benowo ditargetkan menghasilkan 10 megawatt pada 2019.
Saat ini, TPA Benowo sudah bisa menghasilkan 2 megawatt per hari dengan kebutuhan sampah organik antara 1.300 hingga 1.400 ton. Sebagian besar hasil listrik ini dijual kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya mengatakan, kapasitas produksi listrik dari sampah di Benowo akan ditingkatkan hingga mampu menghasilkan 10 megawatt.
“Nanti mau dibangun Power Plant baru. Ini prosesnya masih terus kami matangkan. Sebelum membangun power plant (pembangkit listrik), kami matangkan dulu berbagai sarana penunjangnya,” ujarnya saat melakukan peninjauan, Kamis (1/8/2016).
Risma mengatakan membangun pembangkit listrik tenaga sampah tidak semudah membangun apartemen. Dibutuhkan perencanaan, persiapan lahan, serta sarana penunjuang yang matang.
Risma menyatakan, Pemkot akan menyiapkan lahan untuk pembangkit listrik baru ini. Pemkot masih memiliki lahan seluas 3 hektare, namun akses ke lokasi tersebut belum siap.
Selain itu, Pemkot juga sedang proses membebaskan lahan sebagai green belt atau zona hijau yang mengelilingi TPA benowo.
“Standar TPA yang baik memang harus punya barrier berupa green belt. Ini untuk mereduksi efek negatif TPA yang berdampak pada permukiman di sekitarnya,” katanya.
Green belt yang dimaksud oleh Risma, nantinya akan ditanami tumbuhan sehingga dapat menyerap bau sampah. “Sekarang di sini sudah tidak terlalu bau, kan?” Katanya.
Risma mengatakan, Pemkot Surabaya akan membebaskan lahan seluas kurang lebih 100 hektare milik swasta maupun perorangan, yang akan digunakan sebagai green belt.
Sementara Muhammad Ali Ashar Manajer Operasional PT Sumber Organik, pengelola pembangkit listrik tenaga sampah di TPA Benowo mengatakan, power plant baru itu diperkirakan siap pada 2019.
“Jadi sekarang yang kami punya ini kan menggunakan sistem Landfill Gas (LFG) Power Plant (pembangkit listrik tenaga gas sampah). Nanti ada pembangkit listrik thermal process, atau saya sebut gasifikasi sampah. Ini nanti tidak hanya sampau organik saja, yang anorganik juga bisa masuk,” katanya.
Sistem gasifikasi sampah yang akan siap pada 2019 nanti, kata Ali, diperkirakan mampu menghasilkan 8 hingga 9 megawatt per hari.
Dia mengatakan, untuk hasil listrik saat ini, yakni 2 megawatt atau setara dua juta watt, mampu memenuhi kebutuhan listrik untuk satu kecamatan di Surabaya.
“Ya, doakan saja. Kami berharap doanya, agar target pada 2019 bisa tercapai,” katanya.(den/rst)
Teks Foto:
– Truk pemuat sampah yang masuk ke area TPA Benowo setelah melewati jembatan timbang, Kamis (11/8/2016). Foto: Denza Perdana suarasurabaya.net