Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendorong kota cerdas berkelanjutan di 35 wilayah di Indonesia.
Achmad Hermanto Dardak Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PU PR mengatakan, dari 35 wilayah itu ada kawasan kota yang memiliki ciri khas tersendiri.
“Kota-kota tersebut akan difasilitasi hingga menjadi Kota yang berkarakter, sehat dan nyaman. Selain itu, diupayakan jejaring kota dengan teknologi informasi,” katanya usai menjadi pembicara seminar Goesmart 2016 dalam rangkaian Smart City Forum di Grand City, Kamis (21/7/2016).
Pembangunan kota cerdas ini diantaranya haru memiliki 20 persen ruang terbuka hijau publik, 20 persen jalan-pedestrian dan pengelolaan sampah yang baik. “Pengelolaan sampah menjadi energi juga bagian dari karakter kota cerdas,” katanya.
Hermanto Dardak mengatakan, kementerian PU PR telah memberi 8 indikator pengembangan kota cerdas. Diantaranya, kota tersebut harus memiliki rencana pengembangan dan tahapan berupa development plan.
“Infrastruktur baik melayani ke dalam maupun ke luar. Misalnya, pelayanan di Tol tidak perlu lama, harus memanfaatkan teknologi,” katanya.
Selanjutnya Smart Water, bagaimana menangani air jangan sampai banjir dan bisa membuat air bersih.
“Selain Smart building, smart energy, juga dibutuhkan smart community. Komunitas cerdas ini untuk menggali gagasan dan menampung diskusi untuk pengembangan kota,” kata Dardak.(bid/rst)