Sabtu, 23 November 2024

Sigit Margono Dikenal Kompeten dan Patut Diteladani

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Patung Suro dan Boyo dengan air mancurnya di Skate and BMX Park Kalimas. Foto: surabayakota.com

Rekan Drs. Sigit Margono, M. Sn di Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) Surabaya mengenang almarhum sebagai dosen yang kompeten dan patut diteladani.

“Pak Sigit termasuk salah satu dosen saat awal berdirinya STKW. Almarhum mendegani bagaimana STKW ini kokoh. Banyak hal yang bisa diteladani dari almarhum, terutama secara keilmuan,” kata Arif Rofik Kepala UPT Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) Surabaya kepada suarasurabaya.net, Rabu (13/7/2016).

Menurut Arif, karya terakhir Sigit yang berdiri gagah di Kota Surabaya adalah patung Suro dan Boyo yang mengeluarkan air di Skate and BMX Park Kalimas. “Monumen yang ada di seberang Terminal Joyoboyo itu juga karya almarhum,” ujarnya.

Sebelumnya, Drs. Sigit Margono, M. Sn, seniman pembuat patung Suro dan Boyo di depan Kebun Binatang Surabaya (KBS) yang menjadi ikon Kota Surabaya meninggal dunia pada usia 72 tahun di rumahnya, Selasa (12/7/2016) pukul 17.00 WIB.

Jenazah seniman yang semasa hidupnya mengajar Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) Surabaya ini, akan diberangkatkan dari rumahnya di Jalan Gajayana Nomor 107 A, Malang, Rabu (13/7/2016) pagi untuk dikebumikan di TPU Citrosoman Bejagung Jalan Hayam Wuruk, Tuban.

Pria kelahiran 29 Oktober 1944 ini sudah menderita penyakit stroke selama setahun terakhir dan telah beberapa kali dirawat di rumah sakit.(iss/ipg)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
29o
Kurs