Tidak jelas apa motifnya, mobil Honda Odyssey milik Lovina netter via e100 jadi korban pemukulan dengan shockbreaker, Senin (1/2/2016) sekitar puku 20.30 WIB di Simpang 3 Sambisari-Sambiroto Taman Sidoarjo.
Pelaku dua orang berboncengan mengendarai sepeda motor Suzuki Shogun, namun sayangnya plat nomor polisinya tidak terpantau.
“Ayah saya yang nyetir, di lokasi waktu itu ayah memperlambat laju soalnya mau belok ke arah Sambiroto. Tiba-tiba dari belakang, ada orang bersepeda motor mukul pakai shockbreaker,” kata Lovina pada suarasurabaya.net.
Tidak hanya sekali, shockbreaker dipukulkan juga beberapa kali ke body bagian kanan mobil. Setelah beberapa kali memukul, pelaku menancap gas sepeda motornya langsung belok ke arah Kletek.
“Pelaku sempat berhenti sebentar dan orang yang dibonceng mengangkat dua buah shockbreaker warna hitam sambil menantang, “Apa kamu?! Sini kalau berani!” (menggunakan bahasa Jawa, red), ” kata Lovina.
Ayah Lovina belum sempat turun dari mobil, pelaku sudah kabur menggunakan sepeda motornya. Kejadian yang berlangsung cepat, juga membuat ayah Lovina tidak melihat jelas nomor polisi pelaku.
Saat dikonfirmasi soal ciri-ciri pelaku, Lovina tidak ingat ciri-ciri orang yang mengemudikan sepeda, tapi yang dibonceng sempat terpantau ciri-ciri fisik dan atribut yang digunakan.
“Usianya 20 tahunan, pakai baju kotak-kotak, berperawakan kurus, pakai topi dibalik, ” kata Lovina.
Sekadar diketahui Suara Surabaya Media sejak Minggu (31/1/2016) mendapatkan laporan soal pelaku pelemparan batu di Bungurasih. Saat e100 mencoba kroscek, apa mungkin ada kesamaan ciri-ciri pelaku pemukulan shockbreaker, Lovina tidak yakin.
“Saya baca beritanya (kasus pelemparan batu, red) di e100 tapi nggak nyangka kalau ternyata saya malam ini jadi korban. Saya pikir, ohh kan di Bungurasih, eh ternyata saya di Taman juga jadi korban walaupun modusnya berbeda, ” ujar Lovina. (ras/ipg)