Joko Widodo Presiden membuka pameran seni rupa koleksi Istana Kepresidenan Republik Indonesia di Galeri Nasional, Jakarta, Senin (1/8/2016).
Pameran berlangsung selama bulan Agustus dan terbuka untuk umum.
Sejumlah lukisan fenomenal yang dipamerkan itu antara lain karya Raden Saleh, Affandi, S. Sudjojono, Basoeki Abdullah, dan Dullah, pelukis Istana pada era Presiden Soekarno. Ada pula karya pelukis asing seperti Rudolf Bonnet dan Diego Rivera.
Presiden menjelaskan, koleksi seni rupa yang dipamerkan merupakan koleksi Bung Karno Presiden pertama Republik Indonesia.
“Koleksi yang bernilai sejarah, selama ini disimpan di istana dan masyarakat tidak bisa menikmati, tidak bisa mengapresiasi, sehingga masyarakat tidak merasa ikut memiliki,” kata presiden,
Presiden menyebut, dengan dibukanya akses koleksi karya seni Istana Kepresidenan, masyarakat dapat mempelajari nilai-nilai keutamaan kejuangan, persatuan, serta pemahaman tentang sopan santun dan kehalusan budi masyarakat Indonesia.
“Dari tema-tema lukisan tersebut, masyarakat bisa belajar banyak, terutama generasi muda, untuk membangun imajinasi yang indah tentang bangsa dan tumpah darah Indonesia,” ujarnya.
Presiden berharap agar masyarakat semakin terpacu untuk memperkuat karakter bangsa hingga nanti menjadi bangsa pemenang.
Tanpa kreativitas, bangsa Indonesia akan tersingkir dalam persaingan dan tergulung oleh arus sejarah. Presiden tidak menghendaki ini terjadi.
Tampak hadir dalam acara pembukaan pameran, diantaranya Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 Republik Indonesia. Wiranto Menkopolhukam, Pratikno Menteri Sekretaris Negara, Arief Yahya Menteri Pariwisata, Muhadjir Effendy Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.(jos/iss)