Ban Ki-moon Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa mengutuk pengeboman dan serangan bersenjata, Kamis (14/1/2016) siang, di kawasan pertokoan Sarinah Jalan M.H. Thamrin, Jakarta, yang menewaskan tujuh orang dan melukai puluhan lainnya.
“(Sekjen PBB) menyatakan rasa duka cita bagi keluarga para korban dan mendoakan agar mereka yang luka-luka segera pulih,” kata Ban melalui juru bicaranya di New York, Amerika Serikat, Jumat (15/1/2016).
Dalam pernyataan yang disampaikan juru bicaranya itu, Ban menyatakan solidaritas kepada pemerintah dan rakyat Indonesia.
Ia menegaskan bahwa tidak ada pembenaran apa pun bagi aksi terorisme dan berharap agar para pelaku serangan dapat segera diseret ke pengadilan.
Sementara itu, dukungan bagi Indonesia terus mengalir dari berbagi perwakilan negara asing sejak Kamis (14/1/2016) baik melalui laman kementerian luar negeri mereka maupun Twitter.
Pernyataan kutukan terhadap aksi terorisme, belasungkawa ataupun dukungan bagi pemerintah dan rakyat Indonesia antara lain datang dari Bert Koenders Menteri Luar Negeri Belanda, Julie Bishop Menlu Australia, Sebastian Kurz Menlu Austria, Borge Brende Menlu Norwegia, Kementerian Luar Negeri Yunani, serta Kedutaan Besar Rusia, Denmark, Hongaria, dan Norwegia.
Ledakan dan tembakan yang terjadi di pos polisi di depan pertokoan Sarinah serta gerai kopi Starbucks di Gedung Jakarta Theater, Kamis (14/1/2016) siang itu mengakibatkan jatuhnya sejumlah korban.
Menurut catatan Polda Metro Jaya, secara keseluruhan tujuh orang meninggal dunia, sebanyak lima diantaranya diduga sebagai pelaku pengeboman dan penembakan.
Selain itu, sebanyak 24 orang termasuk warga negara Belanda, Austria, Jerman, dan Aljazair, mengalami luka-luka dalam insiden tersebut. (ant/dwi/rst)