Meski perkembangan dan kemajuan sudah berlangsung di Indonesia, tetapi masih banyak fenomena sejarah yang belum diungkapkan. Padahal itu sangat dibutuhkan oleh generasi muda sebagai generasi penerus bangsa.
L. Supomo kader PDI Perjuangan yang juga mantan anggota DPR RI menulis sebuah buku yang lebih bersifat otobiografi sepak terjangnya sebagai kader partai berlambang banteng, sejak muda hingga terlibat dan menjadi satu diantara saksi peristiwa berdarah 27 Juli 1996.
“Sejarah adalah pondasi bagi kemajuan bangsa. Jik akita semua tidak dapat menghormati dan menghargai sejarah, maka jangan kaget jika kemudian generasi muda tidak paham dengan sejarah bangsanya sendiri,” kata Supomo.
Keterlibatan Supomo dalam setiap pergulatan politik di Surabaya, Jawa Timur bahkan Indonesia sebagai kader partai juga diakui oleh Peter Apolonius Rohi wartawan senior yang memang menjadi satu diantara karibnya saat masih muda dulu.
“Saya dan Mas Pomo adalah teman seperjuangan sama-sama jadi wartawan pada masa-masa orde lama dan orde baru. Kami pernah meraskaan bagaimana menghadapi rejim-rejim yang ketat dan kejam,” kata Peter.
Generasi muda, lanjut Peter bisa jadi tidak seluruhnya mengenali dan memahami sejarah bangsa ini. Tetapi mungkin hanya sepenggal atau bahkan sebagian saja. Peter menegaskan bahwa generasi perlu memahami sejarah dengan benar.
Pada kesempatan bedah buku yang ditulis Supomo berjudul: Gerak Juang Pro Mega, selain Peter A. Rohi wartawan senior, hadir juga sebagai pembicara lain adalah Suherman dosen yang juga aktivis sejarah bangsa.
Suherman yang mengaku pengagum Soekarno sering merasa sedih jika membicarakan tentang bapak pendiri bangsa itu. “Beliau punya jas ayang sangat mulia bagi bangsa ini. Tetapi dihari-hari tuanya sangat memprihatinkan. Makanya saya sedih jika membicarakan beliau,” kata Suherman.
Untuk itu, Suherman menegaskan bahwa sejarah yang benar tentang bangsa dan negara ini perlu juga diketahu i aar tidak sampai salah jalan. “Sejarah yang benar harus diceritakan kepada setiap anak bangsa. kepada setiap generasi muda. Itu sangat penting,” tegas Suherman, Jumat (26/8/2016).(tok/ipg)