Joko Widodo Presiden meminta masyarakat Indonesia yang masih memarkir uangnya di luar negeri dan belum dilaporkan dalam surat pemberitahuan (SPT) pajak agar segera memanfaatkan program pengampunan pajak.
Kalau tidak, suatu saat akan ketahuan kalau punya simpanan di Luar Negeri
dan sengaja menghindari pajak.
Pernyataan Joko Widodo Presiden itu disampaikan saat mengkampanyekan tax amnesty di depan 5.000 wajib pajak dan UMKM di Jakarta Internasional Expo, Senin (1/8/2016).
Dana yang dibawa pulang atau direpatriasi bisa diinvestasikan di sektor keuangan atau di sektor riil seperti untuk membangun pabrik gula dan sektor pertanian.
Indonesia juga membutuhkan investasi untuk pembangunan infrastruktur, pelabuhan, jalan tol atau bandara.
Kata Presiden, peluang investasi di Indonesia terbuka lebar termasuk di sektor pariwisata. Ada sekitar 10 daerah tujuan wisata baru yang dibuat oleh pemerintah. Seperti Mandalika, Morotai, Wakatobi hingga Tanjung Lesung.
Menurut Presiden, sekarang ini saatnya bagi masyarakat Indonesia yang menyimpan kapitalnya di luar untuk membantu negaranya Indonesia yang sedang membutuhkan dana pembangunan.
Kalau kapital itu di luar negeri hanya menguntungkan negara lain. Sebaliknya kalau diinvestasikan di Indonesia, bangsanya sendiri akan ikut menikmati.
Sri Mulyani Menteri Keuangan mengakui, masih banyak orang yang belum paham dengan pengampunan pajak.
Karena itu kewajiban pemerintah terus menerus mensosialisasikan amnesti pajak ini, sampai mengerti dan ikut kebijakan pemerintah yang baru ini. (jos/dwi)