Suasana Imlek 2567 juga terasa di Masjid Cheng Ho Surabaya. Masjid yang didirikan komunitas muslim Tionghoa di Surabaya itu, juga berhias Lampion di langit-langit terasnya.
Djoko Slamet, Ketua DPD Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Surabaya mengatakan, pemasangan Lampion itu hanya sebagai bentuk solidaritas antar sesama warga Tionghoa di Surabaya.
“Meski beda keyakinan, kami saling menghormati dan menghargai,” ujarnya, Minggu (7/2/2016).
Slamet mengatakan, memang tidak ada acara khusus yang digelar di masjid tersebut untuk menyambut tahun baru Imlek. Hanya saja, ada silaturahim non formal yang biasa dilakukan. ” Hanya kumpul-kumpul non formal untuk menyambung persaudaraan saja,” katanya.
Masjid yang berlokasi di jalan Gading Surabaya itu didirikan sebagai bentuk eksistensi komunitas muslim Tionghoa di Surabaya. Nama Cheng Ho adalah nama tokoh muslim Tionghoa yang terkenal sebagai seorang laksamana yang berlayar ke hampir penjuru dunia untuk membawa misi perdamaian dan toleransi.
Untuk menyambut Imlek, masjid kebanggaan warga Muslim Tionghoa Surabaya itu berhias Lampion berwarna merah. Tidak banyak memang jumlahnya, namun Lampion tersebut memperindah bangunan masjid berarsitektur Cina itu.(bid/dwi)