Menyambut peringatan Hari Pramuka 26 Agustus, lebih dari 200 pelajar sejumlah sekolah di Surabaya, mulai dari SMP hingga SMA melakukan aksi pengeboran untuk biopori di sepanjang pulau jalan di kawasan Jalan Dr. Ir. H. Soekarno atau kawasan Jalan MERR2C Surabaya.
Mengenakan seragam Pramuka para peserta dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang bertugas untuk membuat lubang biopori. “Kali ini target kita sekurangnya 100 lubang. Kebutuhan membuat lubang biopori ini sesuai dengan kondisi cuaca saat ini. Kemarau basah,” terang Roni, Andalan Pramuka Jawa Timur Urusan Lingkungan Hidup.
Lubang biopori, lanjut Roni dibuat sedemikian rupa nantinya memang diharapkan dapat berfungsi sebagai tempat untuk penyimpanan air serta aneka makanan yang dibutuhkan tanaman atau pohon disekitarnya ketika musim kemarau panjang terjadi.
Selain mengajak menyadari betapa pentingnya menjaga lingkungan disekitar, kegiatan yang digelar dan diprakarsai oleh Tunas Hijau ini juga dimaksudkan untuk mengingatkan generasi muda tentang keberadaan lingkungan hijau yang sangat dibutuhkan manusia.
“Menjaga lingkungan seharusnya menjadi bagian tidak terpisahkan dari para generasi muda. Karena lingkungan yang ada saat ini nantinya akan diwariskan kepada generasi selanjutnya. Untuk itu menjaga lingkungan sekitar agar tetap hijau adalah tugas setiap generasi muda,” tegas Roni.
Dan melalui program pembuatan lubang biopori sejatinya para pelajar diajak mulai memehami bahwa lingkungan yang hijau tidak dapat dibiarkan begitu saja agar tetap bisa bermanfaat. Lingkungan tetap harus dirawat dan dijaga.
“Nantinya akan dilakukan pemantauan apakah lubang biopori yang sudah dibuat sudah seusai dengan ketentuan, agar bisa berfungsi dengan benar. Nanti mereka ini akan kita ajak kembali melihat lubang biopori masing-masing apakah sudah berfungsi dengan benar,” tutup Roni yang juga direktur Tunas Hijau pada suarasurabaya.net.(tok/iss)