Tim SAR Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan membantu pencarian Samidi (45) korban tenggelam di Bengawan Solo di Desa Ledokkulon Bojonegoro, Jawa Timur pada Senin (1/8/2016).
“Tim SAR BNPB sekarang ini meluncur ke Bojonegoro untuk ikut membantu korban tenggelam di Bengawan Solo,” kata Sukirno Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, di Bojonegoro, Selasa (2/8/2016).
Menurut dia, Tim SAR BNPB akan ikut mencari korban tenggelam di Bengawan Solo itu. Keterlibatan BNPB ini dikarenakan BNPB didukung dengan peralatan yang memadai, antara lain alat selam.
“Pencairan korban tenggelam Samidi dilakukan 11 personel gabungan SAR Bojonegoro bersama masyarakat sejak sehari lalu,” kata Sukirno, dilansir dari Antara.
Pencarian korban, katanya, dilakukan mulai korban diketahui tenggelam di Bengawan Solo di Desa Ledokkulon sampai di jembatan Kaliketek di Desa Banjarjo, yang jaraknya sekitar 5 kilometer.
“Pencarian korban tenggelam dilakukan dengan menyusuri Bengawan Solo dengan tiga perahu karet,” ujarnya.
Sesuai laporan yang diterima, katanya, korban Samidi tenggelam ketika menyeberang di Bengawan Solo dari Desa Sranak, ke Desa Ledokkulon, sehari lalu.
“Tidak benar kalau korban sengaja menenggelamkan diri,” ujar Sukirno.
Berdasarkan saksi mata, katanya, korban yang baru pulang di tempat kerjanya di Desa Sranak, akan pulang ke rumahnya di Desa Ledokkulon.
Karena lama menunggu perahu penyebarangan, lanjut Sukirno, Samidi berenang menyeberangi Bengawan Solo dengan memanfaatkan pohon pisang.
Namun, katanya, belum sampai di tepi pohon pisang yang dimanfaatkan untuk membantu berenang terlepas dan kemudian korban tenggelam.
“Kemungkinan korban mengalami kejang kaki sehingga pohon pisang yang dipegang terlepas, sehingga kemudian tenggelam,” jelas dia.
Ia mengimbau masyarakat agar tidak bermain-main di Bengawan Solo, seperti mandi, karena kondisi ketinggian air sungai terpanjang di Pulau Jawa itu masih cukup besar. Ketinggian itupun akibat pasokan air hujan. (ant/tit/ipg)