Peringati hari air sedunia, PT Perum Jasa Tirta gelar ruwatan Kali Surabaya di sekitar Rolak Gunung Sari, Selasa (22/3/2013). Ruwatan kali ini digelar dengan cara memotong tumpeng serta doa bersama agar masyarakat di sepanjang bantaran Kali Surabaya segera sadar dan tak lagi membuang limbah sembarangan di Kali Surabaya.
Ruwatan yang digelar setiap peringatan hari air sedunia ini juga dilakukan dengan cara menebar ribuan benih ikan berbagai jenis di sekitar Rolak Gunung Sari.
“Ruwatan ini merupakan bagian dari upaya kami berdoa agar biota Kali Surabaya terus terjaga. Masyarakat juga agar sadar dan bisa merawat Kali Surabaya,” kata Taufiqurahman Kepala Divisi Jasa Asa II Perum Jasa Tirta I.
Dari catatan Perum Jasa Tirta, kondisi Kali Surabaya saat ini sebenarnya sudah baik jika dibandingkan tahun 2000 dimana saat itu hanya ikan sakarmud atau pembersih kaca saja yang bisa hidup.
“Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, saat ini kondisi Kali Surabaya sudah mulai membaik, ikan-ikan khas Kali Surabaya seperti Rengkik, Jendil dan Keting yang sempat menghilang, saat ini juga sudah mulai gampang ditemukan di Kali Surabaya,” kata dia.
Selain itu, di hilir Kali Surabaya saat ini juga sudah mulai banyak burung kuntul pencari ikan. Para pencari cacing merah saat ini juga sudah mulai kesulitan untuk berburu cacing karena semakin membaiknya kualitas Kali Surabaya.
Sementara itu, Imam Rohani, Direktur Konsorsium Lingkungan Hidup (KLH) mengatakan, selama ini menjaga Kali Surabaya sudah dilakukan dengan cara pengolahan mulai dari hulu hingga hilir. Di hulu, pengelolaan dilakukan dengan cara melakukan konservasi lingkungan khususnya di sekitar Batu.
Sementara di daerah tengah aliran sungai juga dilakukan monitoring dengan melihat kapasitas pencemaran yang terjadi. Sedangkan di hilir, juga dilakukan monitoring termasuk juga memperbanyak patroli air sehingga bisa mengurangi potensi pencemaran yang terjadi. “Setiap bulan dimonitoring dan dilaporkan ke Gubernur sebagai pengambil kebijakan,” kata dia. (fik/rst)