Pemerintah Rusia pada Kamis (17/11/2016) mengumumkan pasukannya membombardir kelompok-kelompok ekstremis di Suriah menggunakan rudal jelajah yang diluncurkan oleh pesawat-pesawat pengebom strategis yang dikerahkan dari wilayah Rusia.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pengebomnya pada Kamis “meluncurkan rudal jelajah untuk menyerang target-target kelompok teroris ISIS dan Jabhat al Nusra”, mengacu ke bekas afiliasi Al Qaeda di Suriah yang sekarang dikenal sebagai Front Fateh al Sham.
Rudal-rudal jelajah tersebut diluncurkan dari atas Laut Mediterania menurut pernyataan Kementerian Pertahanan yang dikutip Antara dari kantor berita AFP.
Pesawat-pesawat lepas landas dari Rusia dan terbang 11.000 kilometer melintas “di atas perairan laut utara dan timur Atlantik” kata kementerian tanpa menjelaskan mengapa pesawat-pesawat itu terbang melewati jalur tersebut.
Kementerian Pertahanan menambahkan bahwa jet-jet tempur Sukhoi Su-33, yang lepas landas dari kapal induk Rusia Admiral Kuznetsov di Mediterania timur, juga dikerahkan untuk mendukung serangan.
Serangan-serangan itu menyasar “pusat-pusat komando teroris, gudang amunisi dan senjata”, serta bengkel pembuatan senjata menurut kementerian.
Pernyataan kementerian tidak merinci serangan-serangan yang dilakukan.
Pada Kamis pagi, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa sedikitnya 30 ekstremis di Provinsi Idlib, Suriah, yang dikuasai pemberontak tewas dalam serangan yang dimulai Selasa dari pesawat-pesawat yang lepas landas dari Admiral Kuznetsov.
Serangan-serangan Selasa menandai serangan pertama kapal induk Admiral Kuznetsov, yang tiba di lepas pantai timur Mediterania di Suriah sebagai bagian dari kapal flotila pendukung militer Rusia di area itu.
Rusia melancarkan serangan di Suriah dalam setahun terakhir untuk mendukung sekutunya, Bashar al-Assad Presiden Suriah.
Rusia menyatakan menghentikan serangan udara di Aleppo Timur yang dikuasai pemberontak sejak 18 Oktober menyusul kecaman masyarakat internasional mengenai serangan-serangan ke kota itu.(ant/iss/ipg)