Jumat, 22 November 2024

Rupaku, Rupamu, Rupa Indonesia Rupa-rupa 40 Perupa

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Satu diantara karya yang dipamerkan dalam Rupaku, Rupamu, Rupa Indonesia. Foto: Totok suarasurabaya.net

Memilih berbagai obyek yang berbeda-beda, Komunitas Perupa Jawa Timur (Koperjati) menampilkan pameran karya seni rupa bertajuk Rupaku, Rupamu, Rupa Indonesia. Pameran seni rupa, menghadirkan 40 perupa dengan rupa-rupa karya yang berbeda-beda.

Tidak hanya wajah cantik dan keindahan pemandangan, tapi penampilan tokoh-tokoh pewayangan juga menjadi bagian karya yang dipamerkan Koperjati ini.

Traditional Dance karya Arsanti, perupa asal Tulungagung menceritakan kehidupan tari Ledek khas kota kelahirannya yang mulai terlupakan. Karya yang lain berjudul Wayang goresan perupa Musalino memvisualkan wayang kulit yangmulai jarang ditonton anak muda.

Sedangkan karya berjudul Patrol adalah tradisi sehari-hari masyarakat Jombang yang merupakan kota kelahiran sang pelukis Lukman Hakim.

Sebelum digelar di Surabaya, pameran ini untuk pertama digelar di Kota Tangerang. Dijadwalkan setelah Surabaya Rupaku, Rupamu, Rupa Indonesia dihelat untuk masyarakat kota Bandung.

Muit Arsa koordinator pameran menyampaikan pada suarasurabaya.net bahwa Rupaku, Rupamu, Rupa Indonesia adalah pengingat kepada masyarakat agar tidak pernah lupa dan meninggalkan tradisi sendiri.

“Ini pengingat bagi masyarakat tentang keberadaan tradisi negeri sendiri. Semoga pengingat ini tidak menjadikan hilangnya tradisi yang beragam itu. Rupaku, Rupamu, Rupa Indonesia,” kata Muit Arsa.

Pameran di Galeri Seni House of Sampoerna digelar pada 22 Januari – 08 Februari 2016 mendatang dan terbuka untuk umum. Selama pameran para perupa akan menyediakan waktu khusus guna berekspresi diatas kanvas.(tok/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs