Sabtu, 23 November 2024
Tahun Baru 2016

Ribuan Lampion Hiasi Langit Surabaya

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Ribuan lampion dilepas di renungan malam tahun baru 2016 di RSAL Surabaya. Foto: Abidin suarasurabaya.net

Renungan malam tahun baru 2016 di RSAL Jl Gadung No 1 Surabaya ditutup dengan doa tutup tahun dan awal tahun oleh Emha Ainun Nadjib. Tepat pada pukul 00.00 WIB juga dilepaskan 1000 lebih lampion warna-warni dan kembang api sebagai tanda melepas tahun 2015 dan menyambut tahun 2016.

Ribuan warga kota Surabaya yang memadati halaman RSAL sejak pukul 19.00 WIB, semua berdiri menengadahkan tangan untuk berdoa agar tahun 2016 lebih baik dari tahun 2015.

“Saya ingin lulus kuliah dan menatap kehidupan lebih baik tahun depan,” ujar Wanda Maharani Putri salah satu warga Surabaya yang ikut renungan.

Dia memilih untuk datang di renungan malam tahun baru itu karena ingin suasana lain. Menurutnya, merayakan tahun baru tidak harus dengan foya-foya dan pesta berlebihan. “Dengan acara begini kita bisa mengevaluasi diri,” katanya.

Emha Ainun Nadjib dalam tausiyahnya juga banyak mengkritik pemerintahan yang seringkali lupa pada rakyatnya. Kegaduhan di tahun 2015, menurutnya tidak usah disimak. Rakyat hanya perlu bekerja, ibadah, dan terus optimis.

“Biarkan saja mereka (pemerintah) gaduh sendiri. Kita tetap bisa makan dan survive. Tanpa pemerintah pun lho kita tetap hidup. Jangan takut, tetap optimis,” katanya.

Terkait hubungan Indonesia dengan dunia global, menurut Cak Nun Indonesia itu ibunya negara-negara di dunia. “Ratune jenenge Hamekubuwono yang artinya memangku dunia. Jadi, sudah wajar kalau seorang ibu itu saat memangku anaknya dikencingi dan dikotori, harus tetap rela,” katanya.

Menurut Cak Nun, orang modern saat ini memang memperbolehkan orang menjadi pengecut. Ngoceh dan meracau di media sosial semaunya sendiri tanpa tanggung jawab. “Keberanian untuk tanggung jawab tidak ada,” katanya.(bid/fik)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs