Ratusan pesilat Persaudaraan Setia Hati Teratai (PSHT) melakukan penyerangan balas dendam, Senin (17/10/2016) malam.
Penyerangan ini dilakukan setelah anggota PSHT tidak terima atas kematian Dwi Cahyono (19) warga Dusun Magersari, Desa Temuireng, kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto.
Meski sebenarnya, dalam penyelidikan kepolisian, Dwi diduga meninggal bukan karena dikeroyok warga tapi karena mengalami kecelakaan.
Achmad Fuad reporter Maja FM Mojokerto melaporkan, usai tahlilan di rumah korban sekitar pukul 23:00 WIB, tiba-tiba muncul penyerang yang berasal dari Lamongan, Gresik dan Bojonegoro.
Ratusan pesilat ini menyerang rumah warga, pos jaga warung dan mobil milik warga. Bahkan mobil patroli milik Polisi juga menjadi sasaran amukan pesilat PSHT.
Suawaji RT dusun Sidobecek, Dawarblandong mengatakan, para penyerang membawa berbagai macam senjata tajam. “Penyerangan tadi sekitar pukul 23:00 WIB. Ratusan pesilat tiba tiba merusak rumah warga dengan mengunakan pedang,lingis dan senjata tajam lainnya,” terangnya.
Kata Suwaji, kebanyakan masyarat tidak tau penyebab keributan. “Warga gak tau mas.Mereka tidak ada yang berani keluar rumah,” imbuhnya. (fad/dwi)