Sabtu, 23 November 2024

Ratusan Narapidana Ikuti Jambore Kemanusiaan di Garut

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan
Ilustrasi

Sebanyak 398 narapidana mengikuti Jambore Narapidana untuk Kemanusiaan pada 12-14 Oktober 2016 di lapangan Sarana Olahraga Merdeka Garut.

“Jambore untuk kemanusiaan ini akan diagendakan sebagai kegiatan nasional untuk menunjukkan ke masyarakat walau warga binaan berada di balik tembok dingin tapi bisa memberikan bantuan kemanusiaan dan peduli kepada masyarakat,” kata Yasonna H Laoly Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) di lapangan Merdeka, Garut, Jawa Barat, Kamis (13/10/2016) seperti dilansir Antara.

Para napi berasal dari 38 unit pelaksana teknis (UPT) lembaga pemasyarakatan (lapas) di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung dan Riau.

Mereka berasal dari lapas Surabaya, Sumedang, Malang, Serang, Cipinang, Tasikmalaya, Sukamiskin, Bandung, Garut, Cipinang, Bancey, Purwakarta, Blitar. Acara pembukaan juga dihadiri oleh Deddy Mizwar Wakil Gubernur Jawa Barat dan Rudy Gunawan Bupati Garut.

“Jangan memandang sebelah mata terhadap warga binaan, jambore ini dilakukan sebagai proses memasyarakatkan kembali para warga binaan agar menjadi warga yang bertanggung jawab dan berguna bagai bangsa,” tambah Yasonna.

“Sejumlah kegiatan yang dilakukan adalah pengobatan gratis, pembersihan lapangan, pembangunan Sekolah Luar Biasa (SLB), pemberian bibit pohon mahoni dan trembesi hingga pemecahan rekor MURI jambore napi untuk kemanusiaan,” ujar dia.

“Berulang-ulang saya mengatakan konsep pemasyarakatan bukanlah penghukuman tapi rehabilitasi. Sejak 1963 kita sudah meninggalkan konsep udik itu dan menggantinya menjadi konsep reintegrasi sosial sebagai konsep untuk orang-orang yang menjalani rehabilitasi,” tegas Yasonna.

Yasonna menilai bahwa para narapida sudah selayaknya diperlakukan sebagai pribadi yang bermartabat.

“Anak-anakku, jangan kecut hati dan patah semangat, tunjukkan diri kalian masih berguna. Berkali-kali saya sampaikan bahwa warga binaan berhak atas remisi, pembebasan bersyarat, cuti jelang bebas, dan dikunjungi keluarga karena kita tidak bisa menutup diri atas kebaikan-kebaikan yang mereka lakukan sepanjang menjalani masa hukuman. Kami juga akan mereview kunjungan bagi anak-anak pada hari Minggu,” tambah Yasonna.

Saat melaksanakan Jambore Kemanusiaan itu, para warga binaan dijaga 339 petugas lapas, rumah tahanan, balai pemasyarakatan, TNI dan Polri.

Banjir bandang di Garut pada akhir September tersebut menyebabkan 34 korban meninggal dan 1.326 orang harus mengungsi. Rumah warga terdampak berjumlah 2.511 unit, dengan rincian 858 rusak berat, 207 rusak sedang, dan 1.446 rusak ringan. (ant/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs