Jumat, 22 November 2024

Raih Doktor, Teliti Kapal Selam Tanpa Awak

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Teguh Herlambang saat memaparkan hasil penelitiannya. Foto: Humas ITS Surabaya.

Besarnya potensi bawah laut perairan Indonesia membutuhkan perhatian khusus, dalam hal ekplorasi maupun penjagaan. Inilah yang mendorong Teguh Herlambang meneliti robot kapal selam jenis Autonomus Underwater Vehicle (AUV) guna mengeksplorasi potensi bawah laut Indonesia.

Berkat penelitiannya itu, Teguh Herlambang secara resmi berhasil meraih gelar doktor dari Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Selasa (23/8/2016).

Diakui Teguh bahwa riset tentang kapal selam tanpa awak memang sampai saat ini menarik minat banyak peneliti bahkan pada beberapa tahun belakangan. Selain itu, banyaknya kendala dalam melakukan survei bawah laut adalah satu diantara faktor kuat yang mendorong Teguh melakukan penelitian.

“Padahal monitoring bawah laut perlu dilakukan secara berkala dan teratur untuk memperoleh data yang akurat,” terang alumni Jurusan Matematika ITS ini.

Bertempat di Aula BG Munaf FTK ITS, Teguh memaparkan desain dan analisa sistem gerak yang dirancangnya untuk mengendalikan AUV. “Dengan sistem ini, AUV dapat berlaku sebagai kapal selam tanpa awak yang dapat bergerak secara otomatis,” kata Teguh yang juga dosen di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya.

Dengan AUV, banyak pekerjaan yang semula sukar menjadi lebih mudah. Misalnya, dalam hal memantau korosi pada bagian bawah kapal atau pencarian korban kecelakaan pesawat yang jatuh ke laut. “AUV memanfaatkan citra khusus untuk menganalisa objek yang diamati,” terang bapak dua anak ini.

Sedangkan dalam rangka mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, AUV dapat membantu dalam membuat pemetaan dasar laut, mengoleksi sampel geologi hingga pemantauan oseanografi. AUV juga akan banyak berguna untuk menjaga kelestarian lingkungan, misalnya dengan inspeksi struktur bawah air.

Untuk industri minyak dan gas, AUV dapat membantu survei laut dan penilaian sumber daya. Sedangkan dalam ranah militer, kapal selam tanpa awak ini dapat digunakan sebagai peralatan sistem pertahanan bawah laut.

Belum merasa puas dengan pencapaiannya, Teguh berencana mengombinasikan penelitian ini dengan penelitiannya saat menempuh program Magister.

“Saya berharap kapal selam tanpa awak ini dapat dikombinasikan dengan pesawat tanpa awak yang telah saya teliti sebelumnya, sehingga akan menghasilkan dua sistem canggih yang terbungkus dalam satu alat saja,” pungkas Teguh dihadapan wartawan.(tok/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs