Puluhan petugas medis, mulai dari perawat, hingga dokter, langsung berlarian begitu mendengar bel tanda bahaya berulang berbunyi di rumah sakit Katolik St. Vincentius a Paulo (RKZ).
Dari paviliun 14 dan 15 yang berada dilantai 3 dan 2, petugas medis langsung berlarian. Demikian juga dengan beberapa petugas sekuriti langsung mencoba membuat area evakuasi steril dari lalu lalang pengunjung rumah sakit.
Berturut-turut turun dari tangga rumah sakit para pasien yang berada di paviliun 15 dan 14. Para pasien yang masih mampu berjalan, satu persatu didampingi perawat turun menuju titik kumpul. Sedangkan mereka yang tidak dapat berjalan langsung diangkut menggunakan sprei.
Suasana menjadi hiruk pikuk antara komando petugas keamanan kepada petugas medis untuk memilih rute yang benar menuju titik kumpul, dengan suara kesakitan beberapa pasien yang harus dibawa turun menuju titik kumpul.
Sesampai di titik yang ditentukan, pasien langsung mendapat penanganan sementara dari Dokter dan perawat yang sudah bersiaga di titik kumpul yang berada di lapangan tengah rumah sakit.
Pemeriksaan sementara dan pengecekan dilakukan. Tidak berapa lama, para pasien langsung dirujuk menuju Instalasi Gawat Darurat (IGD) guna mendapat perawatan lebih lanjut. Satu diantara pasien yang di evakuasi ternyata sedang dalam kondisi hamil dan akan segera melahirkan.
Setelah mendapat pemeriksaan dari Dokter, Ibu hamil tersebut langsung dirujuk menuju IGD. Perawat didampingi petugas keamanan bergerak menuju IGD.
Dengan penanganan yang benar dan prosedur yang sesuai Ibu hamil berhasil ditolong untuk melakukan persalinan. Bayi berhasil lahir dengan selamat, namun kondisi kesehatan sang Ibu perlu mendapat penanganan khusus. Setelah dilakukan penanganan, bayi dan Ibu selamat.
“Simulasi ini merupakan agenda rutin. Setiap tahun kami gelar. Tujuan utama dari simulasi ini adalah melatih kesiapan dan kesigapan seluruh elemen internal yang ada di rumah sakit. Termasuk terus meningkatkan time response semua divisi manakala terjadi kondisi darurat,” kata Anastasia Nimas wakil P2K3 RSK St. Vincentius A Paulo.
Setiap tahun, tambah Nimas, evaluasi dilakukan dan upaya peningkatan mempercepat time response juga terus dilakukan. “Harapan kami semua lini siap dan sigap ketika menangani kondisi darurat. Ini yang kami tingkatkan,” kata Nimas saat ditemui suarasurabaya.net, Sabtu (26/11/2016).(tok/fik)