Pemimpin junta Thailand pada Kamis malam (13/10) menyatakan bahwa putra mahkota meminta waktu sebelum secara resmi dinobatkan sebagai raja berikutnya menyusul wafatnya sang ayah, Raja Bhumibol Adulyadej.
“Beliau meminta waktu untuk mempersiapkan proses hukum bagi penobatannya sebagai raja pada waktu yang tepat,” kata Perdana Menteri Prayuth Chan-o-cha kepada para reporter di Government House usai melakukan pertemuan dengan Putra Mahkota Maha Vajiralongkorn.
Prayut menambahkan bahwa Putra Mahkota meminta “waktu untuk melakukan persiapan dan berduka bersama rakyat Thailand” atas wafatnya sang raja.
Pangeran Vajiralongkorn (64) ditunjuk sebagai penerus sejak 1972.
Dalam pidato yang disiarkan secara nasional lewat televisi setelah Bhumibol wafat, Prayut menegaskan bahwa Vajiralongkorn adalah penerus sang raja.
Pengumuman terkini menyebutkan bahwa akan ada penundaan penobatan Vajiralongkorn secara resmi menjadi raja selanjutnya karena dia hendak berduka untuk ayahnya dan mempersiapkan diri untuk menjalankan tugas sebagai raja.
“Ketika waktu yang tepat datang, Putra Mahkota mengatakan dia akan sudah mengetahui tugasnya sebagai Putra Mahkota,” kata Prayut.
“Saya berharap semua akan memahami dan tidak akan menimbulkan kekacauan,” katanya sebagaimana dikutip kantor berita AFP.
Bhumibol segera menunjuk penerus pada hari yang sama saat kakaknya meninggal dunia tahun 1946.
Parlemen Thailand menggelar sidang darurat pada Kamis malam, yang diperkirakan akan menghasilkan keputusan untuk menetapkan putra mahkota sebagai raja baru.
Namun sidang berakhir setelah pernyataan singkat diumumkan mengenai wafatnya Bhumibol dan setelah hening cipta selama sembilan menit untuk sang raja yang bergelar Rama IX. (ant/dwi/rst)