Sabtu, 23 November 2024

Puting Beliung Datang Saat Warga Siapkan Tahlil Peringatan Haul

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Anggota Ormas Islam Sidoarjo mengunjungi rumah warga di RT 4, RW 2, Desa Semampir, Sedati, Sidoarjo yang terdampak puting beliung, Senin (10/10/2016). Foto: Denza Perdana suarasurabaya.net

Angin puting beliung yang melanda Desa Semampir, Kecamatan Sedati, Sidoarjo, Minggu (9/10/2016) petang mengakibatkan 16 rumah warga dan dua bangunan gudang serta sekolah rusak.

Saat angin berpusaran itu melanda, ada warga Desa Semampir di RT 4, RW 2, sedang menyiapkan acara tahlilan memperingati haul almarhum kepala rumah tangga.

Sukana, istri Almarhum Saiful Anam sedang menyiapkan makanan untuk menggelar tahlil peringatan seribu hari sejak suaminya meninggal di ruang utama rumahnya bersama putra dan kakaknya.

Petang itu, adzan Maghrib belum selesai berkumandang di masjid dekat rumahnya. Tiba-tiba, suara gemuruh mengagetkan Sukana yang sedang mengemas nasi di kotak karton.

“Ada satu orang tetangga yang membantu, sedang duduk di belakang situ langsung lari pulang ke rumahnya karena takut. Genteng-genteng di belakang terangkat,” ujar Nanda, salah satu putri Sukana kepada suarasurabaya.net, Senin (10/10/2016).

Seketika hujan yang awalnya rintik-rintik berubah deras. Air masuk ke rumah Sukana menggenangi kotak-kotak karton yang sudah berisi nasi untuk suguhan tahlil haul almarhum suaminya.

Acara yang sudah direncanakan sejak lama batal terselenggara di rumah itu. Warga sekitar mengusulkan agar tahlilan dilanjutkan di masjid yang berjarak tidak lebih dari 100 meter dari rumah Sukana.

“Masih ada sisa kotak nasi, ya itu yang saya suguhkan untuk tahlilan di masjid,” ujar Sukana

Selain Sukana, rumah Mulyantono warga di RT dan RW yang sama juga dilanda puting beliung. Angin itu mengangkat atap bagian kamar belakang dan merobohkan sebagian plafon dan usuk kayu.

Yanti, istri Mulyantono Minggu petang itu sedang menonton televisi di kamar belakang. Saat angin puting beliung menghancurkan atap kamar itu, Yanti langsung keluar kamar.

Televisi di kamar itu meledak. Yanti yang saat itu panik langsung memanggil anak-anaknya agar berlindung di ruangan yang lebih aman.

“Tivi itu meledak. Keras sekali suaranya. Anginnya juga keras sekali suaranya. Saya langsung nyari anak-anak,” kata Yanti.

Tidak hanya rumah warga, puting beliung juga merobohkan tembok pembatas bangunan Gudang Kargo PT Inti Barokah Utama dengan rumah warga.

Padahal, menurut Galang, pria penjaga gudang, bangunan itu baru saja selesai dibangun bulan ini. “Kalau enggak salah, baru dibangun Januari lalu, baru selesai Oktober ini,” ujar Galang.

Tembok sepanjang kurang lebih tujuh meter yang membatasi bangunan gudang dan area permukiman warga itu roboh. “Untuk robohnya ke arah dalam, kalau ke arah sebaliknya pasti kena rumah warga,” kata Galang.

Bangunan SD Negeri Semampir 1 juga terdampak puting beliung yang terjadi Minggu petang sekitar pukul 18.00 WIB. Atap salah satu bangunan sekolah ini turut terbawa angin berpilin itu.

Untung saja, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Senin pagi, perangkat Desa Semampir bersama Koramil setempat dan petugas Polsek Sedati mengunjungi lokasi untuk membersihkan puing-puing sisa puting beliung kemarin petang.(den/iss/ipg)

Teks Foto:
1. Warga RT 4, RW 2, Desa Semampir, Sedati, Sidoarjo membetulkan atap rumah yang terkena angin puting beliung, Senin (10/10/2016).
2. Mulyantono memasang terpal untuk menutup genting rumahnya yang hancur terkena angin puting beliung.
3. Galang, penjaga Gudang Kargo mengamati atap gudang dari Galfalum yang turut terangkat oleh puting beliung pada Minggu (9/10/2016) petang.
Foto: Denza Perdana suarasurabaya.net

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs