Kegiatan pentas seni Indonesia-Jepang Light For Nations disambut antusias pengunjung yang hadir. Meskipun pernah memiliki sejarah kelam antara kedua negara, acara ini diharapkan bisa menjalin persahabatan lebih erat.
“Justru dari acara ini, mereka (warga Jepang penampil acara) ingin tunjukkan kepada kita meskipun pernah menjajah, maafkanlah,” kata David Prawiro Tedjo Ketua Panitia Light For Nations.
Bertempat di Ballroom 89 Mall Ciputra World Surabaya, Senin (15/8/2016), pengunjung disajikan penampilan oleh 10 penampil dari perwakilan Jepang dan puluhan penampil lainnya dari Unesa dan Maranata Surabaya.
“Kebanyakan para penampil dari Jepang adalah musisi. Ada yang juga penampil yang rindu untuk perform di Indonesia,” kata David.
Sementara itu, David juga mengatakan, acara ini sangat baik walaupun baru pertama kali diadakan.
“Nantinya akan ada agenda lanjutan setelah acara ini dengan Konjen Jepang. Bahkan tadi Kato Konjen Jepang sedikit merasa aneh, kok gak pernah ada acara seperti ini,” ujar David.
Namun, dia tidak mau bercerita lebih banyak mengenai agenda lanjutan tersebut. Menurut David, acara lanjutan nanti merupakan kejutan lainnya untuk warga Surabaya.
Selain kolaborasi dua negara pada lagu wajib Tanah Airku, ada juga budaya Jepang yang dihadirkan seperti upacara minum teh, aikido dan kimono.
Sementara itu, dari Indonesia menampilkan lagu-lagu daerah dari belahan timur hingga barat dihadirkan di acara ini. (tit/ipg)