Jumat, 1 November 2024

Protes Pemberitaan, Ratusan Pemuda Pancasila Datangi Kantor Metro TV

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ilustrasi. Unjukrasa yang dilakukan Ormas Pemuda Pancasila diwarnai aksi dorong dengan polisi yang menjaga pintu masuk kantor Kejaksaan Tinggi Jatim. Foto: Brury/Dok. suarasurabaya.net

Sekitar 200 anggota Pemuda Pancasila mendatangi kantor Metro TV di Jalan Ketampon Nomor 118 Surabaya, Jumat (18/3/2016).

Mereka berorasi dan berupaya masuk ke dalam kantor Metro TV. Pihak kepolisian menjaga ketat lokasi, sehingga hanya perwakilan pengunjuk rasa yang bisa masuk menyampaikan aspirasi.

Massa aksi menempelkan spanduk kertas di kaca jendela Metro TV dengan tulisan “Metro Tivu tukang pelintir berita,” atau tulisan lain seperti “Metro TV jangan jadi Metro Tivu!”

Massa pengunjuk rasa anggota PP juga mencoretkan tulisan-tulisan cemoohan dengan pilox di halaman Metro TV.

Rohmat Amrullah Koordinator aksi Pemuda Pancasila mengatakan, kedatangan mereka untuk memberikan peringatan kepada Metro TV, agar menyajikan berita yang benar dan berimbang kepada masyarakat.

“Bukan menyajikan berita yang lebih condong pada pihak tertentu, sehingga kalau ada yang berseberangan dengan pihak Metro TV, akan dirugikan. Seperti kasus dana hibah Kadin ini,” kata Rohmat kepada wartawan.

Menurutnya, tayangan berita penetapan tersangka La Nyalla Mattalitti Ketua Kadin Jatim di Metro TV bukan gambar kondisi terkini.

Gambar dalam pemberitaan itu adalah gambar lama saat kasus itu bergulir. Sehingga, menurutnya, tidak sinkron antara pemberitaan dengan yang ditayangkan.

“Ini adalah bentuk pembodohan dan bentuk propaganda dari kepentingan tertentu,” kata dia.

Akhsanul Atok Kepala Stasiun Metro TV Jawa Timur menilai, pemberitaan Metro TV yang mengekspos dana hibah Kadin Jawa Timur sudah sesuai kaidah jurnalistik.

“Yang jelas, proses hukum yang terjadi (terhadap La Nyala Mattaliti, red) harus diketahui publik. Kami menyajikan secara utuh mulai proses awal hingga akhir,” kata dia.

Akhsan menambahkan, semua isi berita itu merupakan fakta-fakta yang diabadikan oleh Metro TV.

Dia mengatakan apabila ormas Pemuda Pancasila keberatan dan merasa dirugikan, ia mempersilahkan menyampaikannya kepada dewan pers dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).

“Saya yakin tim kami sudah sesuai dengan kaedah jurnalistik,” kata dia. (den/iss/ipg)

Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Jumat, 1 November 2024
27o
Kurs