Joko Widodo Presiden memerintahkan bandara-bandara kecil rintisan segera dibangun dan diperluas termasuk sejumlah bandara yang berada di Provinsi Jambi.
Jokowi, panggilan akrab Presiden RI, saat meresmikan Terminal Bandar Udara Sultan Thaha Jambi, Kamis (21/7/2016) mengatakan, Bandara Sultan Thaha sebagai “pilot project” pengembangan bandara kecil. Pengembangan oleh pemerintah seperti ini, kata Presiden, sangat perlu diperluas lagi.
“Saya perintahkan Menteri BUMN, Dirut Angkasa Pura yang rencananya akan mulai diperluas lagi 2019, karena saya mendengar langsung dari Pak Gubernur (Jambi) bahwa pertumbuhannya 27 persen pertahun, ini harus diantisipasi maju jangan sampai penumpang sudah meluber baru dibangun,” kata Presiden.
Ia memerintahkan jajarannya untuk memajukan pembangunan bandara rintisan tersebut pada awal 2017. Menurutnya, tidak boleh ada jeda keterlambatan membangun karena pertumbuhan ekonomi yang tinggi terus bergerak.
“Jangan terlambat, kita lihat Bandara Soekarno Hatta kita terlambat bangun sehingga mau naik antre 20 menit sampai setengah jam, mau turun juga antre dulu. Keterlambatan itu yang tidak boleh terjadi di sini,” katanya.
Oleh sebab itu, Presiden memerintahkan agar terminal bandara diperluas dan runway juga diperpanjang jika memang diperlukan. Tidak hanya itu, dia juga meminta agar bandara-bandara kecil di sekitar Sultan Thaha seperti di Muarabungo dan Kerinci seluruhnya dibangun dan selesai pengembangan terminal dan runway-nya, pada 2017.
“Urusan pembebasan tanah itu urusan gubernur dan bupati, sekarang bagi-bagi kerja. Kalau pembebasan cepat berarti perintah saya juga akan langsung, 2017 bisa dikerjakan,” katanya.
Keberadaan bandara yang memadai kata Presiden, akan mempercepat mobilitas, transportasi, angkutan orang dan barang, sehingga efisiensi semakin baik. Arahnya, kemudian, bisa lebih mudah memenangkan persaingan internasional.
“Kalau cara-cara seperti ini tidak dilakukan kita terlambat, ya sudah ditinggal negara lain. Negara lain sudah lari, kita ditinggal. Itu yang kita tidak mau, kita harus menangkan kompetisi yang sekarang ini sangat ketat antar negara,” katanya.
Pada kesempatan yang sama Zumi Zola Gubernur Jambi mengatakan pihaknya mendorong pembangunan terminal bandara tersebut menjadi embarkasi haji sekaligus mendorong mobilitas orang dan barang. “Jumlah penumpang pada 2010 mencapai lebih dari 986.000 penumpang dan pada 2015 meningkat lebih dari 24 persen. Padahal pada 2015 terjadi penurunan aktivitas dampak kabut asap,” kata Zumi.
Sementara itu, Ignasius Jonan Menteri Perhubungan mengatakan total biaya pembangunan Bandara Sultan Thaha yang baru sebesar Rp236 miliar dengan kapasitas 1,6 juta penumpang dan luas terminal 12.000 m2. “Apron ditambah dari kapasitas 5 pesawat kelas menengah menjadi 7 pesawat,” katanya.
Dalam puncak acara peresmian, Presiden Jokowi menekan tombol sirine dan menandatangani prasasti didampingi Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Dirut AP 2 Budi Karya.(ant/den)