Selasa, 4 Maret 2025

Presiden Jokowi Kunjungan Kenegaraan ke India dan Iran

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan
Jusuf Kalla Wakil Presiden melepas Joko Widodo Presiden sebelum melakukan kunjungan ke India dan Iran. Foto: Setpres

Joko Widodo Presiden akan melakukan kunjungan kenegaraan ke dua negara yaitu Republik India tanggal 12-13 Desember 2016 dan Republik Islam Iran tanggal 14 Desember 2016. Presiden Jokowi akan bertolak dari Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu, 11 Desember 2016 pukul 18.30 WIB.

Presiden Jokowi beserta Ibu Iriana Joko Widodo dan rombongan akan lepas landas dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1. Diperkirakan, setelah menempuh tujuh jam penerbangan, Presiden dan rombongan akan tiba di New Delhi, India tengah malam.

Turut melepas keberangkatan Presiden dan Iriana Joko Widodo Ibu Negara, Jusuf Kalla Wakil Presiden dan Ibu Mufidah Jusu Kalla, Wiranto Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamaman, Luhut Binsar Panjaitan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Tjahjo Kumolo Menteri Dalam Negeri, Pramono Anung Sekretaris Kabinet, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo Panglima TNI, Jenderal Pol Tito Karnavian Kapolri dan Sumarsono Plt. Gubernur DKI Jakarta.

Selama dua hari di New Delhi, Presiden Jokowi akan melakukan pertemuan bilateral dengan Narendra Modi Perdana Menteri India dan Pranab Mukherjee Presiden India. Selain itu, presiden juga dijadwalkan akan melakukan pertemuan dengan sejumlah CEO perusahaan India dan menghadiri acara ramah tamah dan santap siang dengan Staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) New Delhi dan masyarakat Indonesia di KBRI New Delhi sebelum bertolak ke Teheran, Iran.

Sementara itu, di Teheran, Iran, sejumlah pertemuan dengan pemimpin dan tokoh Iran telah diagendakan. Presiden Jokowi direncanakan akan mengadakan pertemuan dengan Hassan Rouhani Presiden Iran, Ali Larijani Ketua Parlemen Iran, dan Ayatollah Seyed Ali Khameinei Supreme Leader (Pemimpin Agung) Iran. Presiden juga akan menghadiri acara ramah tamah dan santap malam dengan staf KBRI Teheran dan masyarakat Indonesia di Wisma Indonesia, Teheran, sebelum kembali ke tanah air pada Rabu, 14 Desember mendatang.

Adapun kunjungan kenegeraan tersebut merupakan kunjungan balasan. Sebelumnya Perdana Menteri India telah berkunjung ke Indonesia pada Oktober 2013 dan Presiden Iran berkunjung ke Indonesia pada April 2015.

Misi Indonesia di India dan Iran

Kunjugan kenegaraan ini dipandang penting mengingat India dan Iran adalah dua negara yang memiliki potensi kerja sama yang sangat besar. India adalah mitra dagang Indonesia terbesar di Asia Selatan dan sekaligus merupakan mitra terbesar ke-4 di dunia. Angka perdagangan Indonesia dengan India tahun 2015 mencapai USD 14,45 milyar. Sedangkan investasi India ke Indonesia merupakan 43% dari investasi India di ASEAN yang mencapai USD.57,2 pada tahun 2015.

Pada kunjungan kali ini, Presiden Jokowi akan menjajaki lebih jauh diversifikasi ekspor Indonesia ke India. Presiden Jokowi juga akan membahas upaya peningkatan kerja sama investasi untuk industri bahan baku obat-obatan.

Sedangkan Iran merupakan salah satu negara yang memiliki cadangan energi yang cukup tinggi. Diversifikasi mitra kerjasama energi sangat penting untuk mendukung ketahanan energi nasional. Kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi ke Iran akan dimanfaatkan untuk meningkatkan kerja sama di bidang minyak dan gas, termasuk kerja sama pengelolaan ladang minyak di Iran dan investasi kilang minyak di Indonesia.

Kerja sama ekonomi dengan Iran menjadi lebih terbuka dengan telah disepakatinya Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).

Selain fokus kepada kerja sama ekonomi, kunjungan kenegaraan juga akan digunakan untuk memperkuat kerja sama dalam konteks IORA (Indian Ocean Rim Association (IORA) mengingat India dan Iran merupakan dua negara anggota IORA. Indonesia saat ini memegang keketuaan IORA (2015-2017).

Turut serta mendampingi Presiden Jokowi dan Ibu Iriana dalam penerbangan menuju New Delhi India, Darmin Nasution Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Pratikno Menteri Sekretaris Negara dan Thomas Trikasih Lembong Kepala BKPM.(jos/iss/

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Surabaya
Selasa, 4 Maret 2025
27o
Kurs