Joko Widodo Presiden menganugerahkan penghargaan Adhi Makayasa kepada empat orang perwira remaja TNI dan Polri, lulusan terbaik.
Penghargaan itu disematkan pada upacara Prasetya Perwira (Praspa) TNI-Polri tahun 2016 di Lapangan Sapta Marga, Akademi Militer, Magelang, Selasa (26/7/2016).
Adhi Makayasa itu diberikan kepada Sersan Mayor Satu Taruna Tri Ageng Widhi Nugroho (Akmil), Anka Samudera (AAL), Juliar Dwidya Firmansyah (AAU) dan Brigade Satu Taruna Nahal Rizaq (Akpol).
Presiden selaku inspektur upacara dalam amanatnya mengatakan, perjalanan sebagai abdi negara dan masyarakat baru saja dimulai.
Sebagai masa depan TNI dan Polri, perwira remaja akan menjadi penentu pelaksanaan reformasi di institusi masing-masing.
Reformasi TNI dan Polri adalah kunci menghadapi masa depan dalam mengatasi tantangan kedaulatan negara dan Kamtibmas yang perubahannya semakin cepat.
Presiden menyebut, tantangan kedaulatan dan ketertiban di dalam negeri yang akan dihadapi oleh para perwira TNI dan Polri diantaranya ialah upaya pengeroposan nilai-nilai Pancasila, tindak kekerasan dan anarkisme terkait agama, terorisme, meningkatnya peredaran narkoba, penyelundupan, dan perdagangan illegal.
“Di luar negeri, isu-isu seperti kompetisi global, permasalahan perbatasan, konflik antar-negara, konflik intra-negara, peperangan asimetris, perebutan cadangan energi, perlombaan senjata oleh negara-negara berkekuatan militer besar maupun berkembangnya ISIS dan foreign terrorist fighters menjadi isu-isu yang memberikan dampak secara langsung maupun tidak langsung terhadap negara kita, Indonesia,” kata Presiden.
Oleh karenanya, dalam menghadapi tantangan tersebut, Presiden berharap agar soliditas dan kinerja TNI dan Polri semakin diperkuat. Presiden mengajak kepada TNI dan Polri untuk bersinergi, bergotong royong dan menghilangkan ego sektoral demi terwujudnya negara Indonesia yang aman dan berdaulat.
“TNI dan Polri merupakan alat negara yang terdepan dalam menjaga pertahanan dan keamanan NKRI. Oleh sebab itu, TNI dan Polri harus bersinergi, harus berkoordinasi, harus bersatu bergotong royong untuk kepentingan bangsa, negara dan rakyat Indonesia. Hilangkan ego-sektoral, tingkatkan jiwa korsa serta soliditas dan solidaritas TNI dan Polri,” pesan Presiden.
Para perwira yang dilantik Presiden terdiri dari 420 perwira dari TNI dan 300 perwira dari Polri.
Tampak hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo Panglima TNI, Jenderal Pol. Tito Karnavian Kapolri, Ryamizard Ryacudu Menhan serta Luhut Binsar Pandjaitan Menkopolhukam. (jos/dwi/rst)