Teka-teki siapa yang bakal menjadi calon Kapolri menggantikan Jenderal Polisi Badrodin Haiti akhirnya terjawab.
Komjen Pol Tito Karnavian yang sekarang menjabat kepala badan penanggulangan terorisme (BNPT) disebut sebagai calon tunggal Kapolri yang diajukan Presiden ke DPR RI.
Jenderal Polisi Badrodin Haiti Kapolri akan memasuki masa pensiun pada 24 Juli 2016. Jenderal Polisi kelahiran Situbondo Jawa Timur ini genap berusia 58 tahun.
Menurut sebuah sumber di Istana sebenarnya nama Tito tidak masuk dalam daftar calon Kapolri yang diusulkan Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) ke Kompolnas yang diteruskan ke Jokowi.
Ternyata Presiden punya sikap sendiri. Jokowi memilih lulusan terbaik Akpol 1987 yang pernah menjadi kepala detasemen khusus (densus 88) dan Kapolda Metro Jaya sebagai calon Kapolri.
M Pratikno Menteri Sekretaris Negara mengatakan, memilih Kapolri adalah wewenang Presiden. Sedangkan Kompolnas maupun Wanjakti lembaga yang memberikan pertimbangan. Dan Presiden tidak memiliki kewajiban harus memilih nama-nama yang diajukan. “Boleh dipilih, boleh tidak,” kata Mensesneg di kantor Presiden, Rabu (16/6/2016) tadi malam.
Sementara itu, Fadli Zon wakil ketua DPR RI saat dikonfirmasi membenarkan, nama Tito Karniavan diajukan Presiden ke DPR RI untuk dimintakan persetujuan.
Dengan kewenangan DPR RI, calon Kapolri yang diajukan Presiden melalui Mensesneg bisa diterima dan bisa ditolak. “Tergantung uji kelayakan teman-teman di dewan,” kata wakil ketua DPR.
Tito calon tunggal Kapolri yang diajukan Jokowi ke DPR, mendapat respon positif dari berbagai kalangan. Tito dinilai sosok yang bisa bekerjasama dengan instansi lain, termasuk KPK. Karirnya di Polri cukup cemerlang dan tidak punya masalah di internal Polri maupun dengan institusi lain. (jos/dwi)