Pemerintah Kota Surabaya mengagendakan kunjungan lapangan bagi delegasi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), dalam The 3rd Preparatory Committee (PrepCom3) Habitat III, ke 14 kampung yang ada di Surabaya. Salah satu tujuannya, agar bantuan PBB mengalir untuk Indonesia.
Diana Kusumastuti Staf Bagian Publikasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengatakan, PBB telah mengakui bahwa Surabaya berhasil menciptakan lingkungan yang baik menuju perkotaan berkelanjutan.
“PrepCom3 ini diadakan di luar markas PBB. Kenapa Surabaya, karena Surabaya sudah diakui. Buktinya PBB tertarik untuk mengadakan PrepCom di sini,” ujarnya saat berkunjung ke kampung di RT 05, RW 08, Kelurahan Barata Jaya, Kecamatan Bratang Binangun, Jumat (15/7/2016).
Menurutnya, pembenahan kampung-kampung di Surabaya menjadi sesuatu yang bisa dijual, apalagi berkaitan dengan New Urban Agenda (Agenda Baru Perkotaan) yang akan diusung dalam UN Habitat III di Quito, Ekuador, Oktober mendatang.
PrepCom3 di Surabaya, kata Diana, menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk menunjukkan ke dunia bahwa Indonesia punya kota yang berhasil dalam membangun lingkungan perkotaan berkelanjutan.
“Termasuk Good Governance di bawah kepemimpinan bu Risma. Kita perlu menginformasikannya kepada dunia,” ujarnya.
Diana berharap, pengenalan kampung yang ada di Surabaya dalam PrepCom3 UN Habitat III ini akan membawa dampak positif bagi citra Indonesia di mata dunia.
“Akhirnya, nanti bantuan akan datang, PAD akan naik, pariwisata juga akan meningkat. Akan banyak dampak positif kegiatan ini bagi Indonesia. Kami sangat berterima kasih kepada Surabaya,” katanya.
Selain kampung di Bratang Binangun, beberapa kampung dari 14 kampung yang menjadi tujuan field visit Prepcom3 Habitat III antara lain di Kecamatan Genteng, Kecamatan Gundih, dan Kampung Lawas Maspati.(den/fik)