Kepolisian Republik Indonesia tengah gencar memerangi tindak korupsi, termasuk di internalnya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menerapkan Program SPAK.
SPAK, singkatan dari Saya Perempuan Anti Korupsi. Itu adalah gerakan yang digagas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sekitar tahun 2014.
Jenderal Tito Karnavian Kapolri mengatakan, nantinya program itu dijalankan para polisi wanita (polwan), di bawah supervisi KPK.
“Kami akan perbanyak polwan yang terlibat gerakan SPAK, di bawah bimbingan KPK. Sekarang sudah ada di beberapa tempat, dan rencananya gerakan ini akan kami buat masif di seluruh Indonesia,” ujar Jenderal Tito Karnavian di Gedung KPK, Jakarta, Senin (5/12/2016).
Menurut Kapolri, daya tahan polwan terhadap godaan korupsi lebih tinggi ketimbang polisi laki-laki.
“Kalau polwan sudah bergerak dengan program ini, budaya anti korupsi di tubuh Polri akan jauh lebih baik, dan diharapkan polisi laki-laki akan ikut membudayakan anti korupsi,” katanya.
Sementara itu, Agus Rahardjo Ketua KPK menyatakan siap mendukung Polri yang serius ingin menerapkan program SPAK.
Sekadar diketahui, gerakan SPAK memandang peran perempuan sangat penting dalam pencegahan korupsi, baik sebagai ibu, istri maupun sebagai anggota masyarakat. (rid/dwi)