Sabtu, 23 November 2024

Polisi Tangkap WNA India Diduga Terima Aliran Dana Padepokan Dimas Kanjeng

Laporan oleh Bruriy Susanto
Bagikan
SPM alias SP WNI asal India yang diduga terlibat dalam kasus penipuan dengan modus penggandaan uang oleh tersangka Taat Pribadi saat tiba di Polda Jatim. Foto: Bruriy suarasurabaya.net

Penyidik Ditreskrimum Polda Jatim menangkap satu orang WNA asal India berinisial SPM alias SP yang diduga terlibat dalam kasus penipuan dengan modus penggandaan uang oleh tersangka Taat Pribadi pengasuh Padepokan Dimas Kanjeng.

Sekarang tersangka SPM yang baru tiba di Polda Jatim sekitar pukul 13.00 WIB ini harus menjalani pemeriksaan oleh penyidik yang menangani.

Kombes. Pol Raden Prabowo Argo Yuwono Kabid Humas Polda Jatim membenarkan, bahwa dalam kasus penipuan bermodus penggandaan uang sudah menangkap satu orang.

“Tersangka SPM alias SP ini warga negara keturunan dari India dan ditangkap di Jakarta Selasa kemarin,” kata Argo.

Kata Argo, tersangka SP ditangkap karena diduga menerima aliran dana dari para korban Taat Pribadi yang nilainya sekitar Rp13 miliar. “Ada petunjuk dan saksi yang mengarah pada tersangka ini. Dan sekarang tersangka baru datang dan masih menjalani pemeriksaan,” ujar dia.

Sebelumnya polisi sudah menetapkan tiga orang tersangka dalam perkara yang sama. Mereka adalah Suryono, Suparman dan Kaimullah. Perannya, sendiri sebagai pengepul atau mengumpulkan uang para korban kemudian disetorkan pada tersangka Taat Pribadi.

Perlu diketahui, tersangka Taat Pribadi ditangkap Polres Probolinggo dan Polda Jatim di Dusun Cengkelek, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, pada Kamis (22/9/2016). Taat Pribadi ditangkap, lantaran diduga sebagai otak pembunuhan dua pengikutnya, Ismail Hidayat dan Abdul Gani.

Dari penangkapan inilah, baru terungkap kalau tersangka juga terlibat dalam kasus penipuan dengan modus menggandakan uang setelah banyak korban yang melapork ke kantor polisi terdekat. Seperti di Makasar, Probolinggo, dan Polda Jatim sendiri. Diduga, korbannya puluhan ribu orang dengan total kerugian korban sekira ratusan miliar, bahkan bisa triliunan. (bry/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs