Pihak Hotel Crown Prince di Jalan Basuki Rahmat Surabaya baru menyadari peristiwa pembobolan saat membersihkan kamar 1915 tempat pelaku menginap, pada Minggu (31/1/2016), sehari setelah pelaku check out dari hotel tersebut.
“Sehari setelah pelaku kabur, pihak hotel baru menyadari bahwa 15 laptop milik hotel yang berada di kamar pelaku, sudah raib,” ujar AKP Ade Waroka Kanit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya, Senin (8/1/2016).
Hotel bintang empat dengan 21 lantai yang berdiri tahun 2014 lalu itu, diperkirakan mengalami kerugian sebesar Rp50 hingga Rp60 juta.
Saat ini, Unit Jatanras Polrestabes Surabaya terus memburu pelaku dengan menyebar anggotanya ke beberapa titik yang dicurigai menjadi tempat persembunyian pelaku. “Kita juga menyebar anggota ke luar kota juga. Semoga pengejaran kami membuahkan hasil,” ujar AKP Ade Waroka.
Sementara itu, pihak manajemen hotel ketika dikonfirmasi belum bisa memberikan keterangan resmi. Beberapa pimpinan Hotel ketika didatangi wartawan mengaku sedang libur Imlek. Maya Public Relation Hotel ketika dihubungi melalui ponselnya tidak bersedia memberikan keterangan.
“Saya tidak berwenang untuk menjawab mas. Biar para pimpinan saja,” kata Maya diujung telepon.
Diberitakan sebelumnya, Crown Prince Hotel di Jalan Basuki Rahmat Surabaya, dibobol maling. Pelaku beraksi seorang diri dengan menyamar menjadi tamu hotel dan berhasil membawa kabur 15 laptop milik hotel.
Pembobolan ini terjadi pada akhir Januari 2016 lalu. Modusnya, pelaku memesan tempat dan 15 unit laptop di hotel tersebut untuk sebuah seminar. Pelaku juga mengaku berasal dari Dirjen Pajak RI.(bid/iss/ipg)