Jumat, 22 November 2024

Peternak Sapi Wajib Pahami Standar Mutu Susu

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Peternak sapi perah penghasil susu. Foto: Istimewa

Kebersihan kandang, pakan yang proporsional, serta kontrol terhadap bibit dan bobot ternak jadi perhatian utama peternak sapi agar susu yang dihasilkan berkualitas dan memenuhi standar PT Nestle Indonesia

Hal itu seperti disampaikan R Wisman Djaja Sustainability Agriculture Development & Procurement Director PT Nestle Indonesia, Senin (10/10/2016).

“Kunci untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas susu yang dihasilkan adalah dengan menerapkan praktik-praktik peternakan yang berkelanjutan. Satu diantaranya dengan mengoptimalkan kebersihan kandang,” terang R Wisman Djaja.

Selain menjaga kebersihan kandang, tambah Wisman upaya lainnya yang harus dilakukan adalah dengan cara memelihara kualitas pakan dan juga bibit dari indukan sapi yang dipelihara itu sendiri.

“Jangan sampai indukan yang diternak tersebut tidak sesuai dengan kaidah-kaidah untuk meningkatkan produktivitas susu sapi,” kata Wisman.

Saat ini, kata Wisman, pihaknya melibatkan sekitar 27 ribu peternak sapi perah yang ada di Jawa Timur di mana Nestle menyerap sekitar 500 ribu liter susu setiap harinya untuk dikirim ke pabrik.

“Kami akan terus membangun kemitraan dan kualitas susu yang dihasilkan adalah dengan menerapkan praktik-praktik peternakan yang berkelanjutan,” ujar Wisman.

Wisman mengatakan untuk bisa memenuhi tiga aspek peningkatan kualitas susu tersebut, dibutuhkan peran serta pemerintah untuk membantu kesejahteraan peternak. “Subsidi untuk membantu renovasi kandang penting dilakukan. Juga penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada peternak sapi perah ini juga penting,” tegas Wisman.

Sementara itu, diampaikan Eko Yuliawan peternak sapi perah di Dusun Sebaluh Desa Pandesari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang, bahwa peternak ingin adanya kenaikan harga, namun semua diserahkan pada mekanisme pasar.

Dengan lima ekor sapi perah dan lima ekor anakan di mana lima ekor sapi perah, setiap hari mendapatkan 88 liter susu dari dua kali waktu perah pagi dan sore, Eko Yuliawan berharap ada kenaikan harga terkait biaya produksi yang terus meningkat.

“Hasil 88 liter per hari itu adalah hasil yang sangat bagus di mana satu ekor bisa menghasilkan 16 liter susu dengan penghasilan bersih di atas Rp 8 juta lebih per bulan. Banyak peternak sapi perah berharap ada kenaikan harga susu lagi yang disebabkan biaya produksi mereka masih tinggi,” papar Eko Yuliawan.

Menanggapi keinginan para perternak sapi tersebut, R Wisman Djaya menyampaikan bahwa persoalan menyangkut harga bukanlah masalah utama. Tetapi yang terpenting adalah perhatian terhadap peternak selaku pendukung produksi susu.

Peningkatan produktivitas dan kualitas susu memang wajib dilakukan agar dapat menyesuaikan pendapatan para peternak tersebut. Pemberian pakan yang proporsional, kondisi kandang yang nyaman, bibit dan bobot sapi harus terus dikontrol, ditegaskan Wisman jadi hal yang utama.

“Memang banyak ketentuan yang harus dilakukan untuk keperluan produktivitas susu agar meningkat pesat. Bahkan, Nestle sendiri menugaskan 15 orang di Pujon untuk mendampingi para peternak yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas susu sapi,” pungkas Wisman, Senin (10/10/2016).(tok/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
34o
Kurs