Pemerintah Kota Surabaya telah mengeluarkan larangan bagi siapapun yang membawa, menyimpan, apalagi meledakkan petasan. Tapi di Bulan Ramadan ini, ternyata masih banyak anak-anak bermain petasan di kampung-kampung Surabaya.
Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya membenarkan hal ini. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, tidak sedikit kasus petasan yang menyebabkan korban, baik anak-anak maupun orang dewasa.
“Ya, nanti coba saya tak komunikasi dengan Kapolres. Karena banyak Polseknya yang kurang peka (soal petasan,red),” ujarnya kepada suarasurabaya.net, Sabtu (18/6/2016).
Risma beralasan faktor lain yang membuat aktivitas bermain petasan ini sulit terpantau, karena lokasi bermain anak-anak yang cukup jauh.
“Kadang anak-anak itu kan main petasannya di sawah. Seperti itu. Ya, nanti saya komunikasikan dengan Kapolres,” katanya.
Sebelumnya, Soemarno Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbang Linmas) Kota Surabaya telah mengimbau agar warga Surabaya tidak meledakkan petasan selama Bulan Ramadan.
“Imbauan ini sudah kami sebarkan ke masyarakat. Mari kita semua menjadikan suasana Ramadan kali ini kondusif,” ujarnya.(den/fik)