Sabtu, 23 November 2024

Perwakilan Masyarakat Kendeng Adukan Pabrik Semen Kepada Presiden

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan
Joko Widodo Presiden bersama masyarakat Kendeng. Foto: Jose suarasurabaya.net

Sekitar 17 orang perwakilan masyarakat Kendeng, Selasa (2/8/2016) menyampaikan keluhan kepada Joko Widodo Presiden, terkait polemik pendirian pabrik semen dan eksploitasi kawasan Gunung Kapur, Pati, Jawa Tengah.

Pertemuan berlangsung di Istana Negara dan tertutup bagi wartawan.

Teten Masduki, Kepala Kantor Staf Kepresidenan yang turut hadir menjelaskan, menurutnya diskusi presiden dengan perwakilan masyarakat Kendeng berjalan sangat baik.

“Tadi saya kira pembicaraan cukup baik, bicara dalam bahasa Jawa yang santun. Intinya Bapak Presiden sudah mendengar keluhan masyarakat Kendeng tentang pembangunan pabrik semen dan eksploitasi kawasan Gunung Kapur di wilayah Kendeng,” kata Teten.

Menanggapi keluhan tersebut, presiden menawarkan solusi untuk dilakukan kajian lingkungan strategis terkait kelayakan eksploitasi kawasan tersebut.

“Tadi Bapak Presiden sudah menyepakati akan dilakukan kajian lingkungan strategis supaya bisa diketahui di kawasan Gunung Kapur ini mana yang bisa dieksploitasi mana yang tidak,” ujar Teten.

Saat ini sudah dibangun satu pabrik semen milik PT Semen Indonesia dan penyelesaiannya sudah mencapai 95 persen. Namun, pabrik tersebut dengan kawasan tambangnya mencapai 10 kilometer.

kalau pabriknya memang sudah dapat izin, begitu pula pabriknya sudah berdiri. Tapi kawasan tambangnya itu masuk dalam kategori yang perlu dilihat kembali lewat kajian lingkungan hidup strategis.

Oleh karenanya, presiden menugaskan Kantor Staf Kepresidenan untuk memimpin jalannya kajian lingkungan strategis tersebut. Teten menegaskan, selama proses kajian berlangsung, eksploitasi tambang belum bisa dilakukan.

“Pak Presiden sudah meminta KSP yang akan mengkoordinir studi ini. Karena ini bukan hanya lintas kementerian, tapi juga lintas daerah. Diperlukan kira-kira satu tahun studi itu,” ucap Teten.

Teten menambahkan, studi tersebut nantinya akan melibatkan berbagai pihak. Salah satunya ialah Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup dan bebeberapa universitas di Indonesia.

Di sisi lain, Gunretno, Koordinator Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng, yang ikut memberikan keterangan usai pertemuan sepakat dengan apa yang dibicarakan dengan presiden.

Dirinya juga menyatakan bahwa warga Kendeng siap untuk dilibatkan dan diajak berdiskusi bersama.

“Karena sudah ada kesepahaman dengan Pak Jokowi, saya berharap agar hal tersebut ditindaklanjuti secepatnya. Warga siap diajak rembukan, karena selama ini warga tidak pernah diajak berembuk. Budaya rembukan harus kita pikirkan bersama-sama,” ucapnya.

Menutup keterangannya, Teten Masduki berharap solusi yang ditawarkan Presiden tersebut dapat menjadi jalan keluar terbaik bagi semua pihak.

“Jadi nanti hasil studi itu yang akan jadi rujukan kita semua. Bagi pemerintah daerah, pemerintah pusat, investor, termasuk masyarakat. Saya kira itu jalan keluar terbaik bagi kemelut persoalan pabrik semen,” kata Teten.(ant/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs