Jumat, 22 November 2024

Perguruan Tinggi Miliki Peran Strategis Kembangkan Kelautan

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Didit Herdiawan Kepala Staf Umum TNI memberikan kuliah umum di Universitas Airlangga, Selasa (8/11/2016). Foto: Humas Unair

Pertumbuhan penduduk dunia yang diperkirakan mencapai 13 miliar jiwa pada kisaran tahun 2021, akan diiringi menipisnya energi di bumi. Akibatnya, tiap 2.1 detik, satu anak meninggal dunia karena kelangkaan pangan dan air.

Itulah yang disampaikan oleh Dr. Didit Herdiawan MPA, MBA Kepala Staf Umum (Kasum) TNI pada kuliah umum “Ketahanan Pangan Maritim dan Daya Saing Bangsa” di Aula Garuda Mukti, Kantor Manajemen, Universitas Airlangga Surabaya, Selasa (8/11/2016). Ia berbicara tentang potensi, tantangan, dan pemanfaatan yang dimiliki Indonesia sebagai negara agraris sekaligus negara maritim.

Menurutnya, Indonesia memiliki beragam potensi, baik potensi di darat maupun di laut. Sekitar dua per tiga luas wilayah Indonesia adalah perairan yang memiliki potensi berlimpah. Dengan potensi yang melimpah itu, kedaulatan pangan dapat diwujudkan melalui pendekatan potensi laut. “Laut dapat menjadi instrumen ketahanan dan kedaulatan pangan,” kata Didit seperti dalam rilis Universitas Airlangga.

Namun masalahnya, permintaan pangan di Indonesia melebihi kemampuan produksi. Hal tersebut disebabkan pertumbuhan penduduk, pertumbuhan ekonomi, peningkatan daya beli, dan perubahan selera yang dimiliki masyarakat. Untuk mengatasi segala permasalahan tersebut, Indonesia mesti menjadi negara yang mandiri, konsisten, dan terbuka dengan perkembangan yang ada.

Pemerintah dinilai masih berfokus pada budidaya dan penangkapan ikan. Padahal, banyak hasil laut yang dapat kita gali dan manfaatkan, seperti pariwisata bahari, pertambangan dan energi, perhubungan laut, industri maritim, dan pelabuhan.

“Pemanfaatan potensi laut masih terkendala, sebab hanya terfokus pada pengelolaan ikan. Apalagi, pengelolaan tersebut dilakukan secara tradisional,” ujar Didit.

Ditambah, potensi tersebut masih terkendala tingginya biaya pengelolaan dan minimnya penggunaan teknologi. Untuk itu, sumber daya manusia di Indonesia mesti bersiap untuk mengelola potensi bahari.

Didit berpesan, dosen di perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam menyiapkan SDM terpelajar di Indonesia. Dosen yang berkualitas akan melahirkan lulusan yang berkualitas berdaya saing global.

“Unair berada di kota maritim, diharapkan mampu menjadi pelopor dalam memberikan kontribusi keilmuan terhadap kedaulatan pangan maritim. Kualitas SDM Unair tidak hanya dituntut kecerdasan semata, perlu diimbangi dengan penguatan mental ideologi cinta tanah air dan nasionalisme untuk mewujudkan Indonesia yang berdaya saing tinggi,” kata Didit.(iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs