Karcis parkir hingga saat ini masih membingungkan para pengguna jasa parkir di Surabaya. Sebab, besaran tarif antara yang tertera di karcis dengan kenyataan selalu tidak sesuai. Parkir kendaraan roda dua misalnya, di karcis tertera tarif Rp1.000 tapi di lapangan ditarik jukir Rp3.000.
“Pemerintah seharusnya tegas tentang tarif parkir ini. Harus dijelaskan fungsi karcis itu bagaimana,” ujar Sony Yanuar warga Babatan ditemui di Taman Bungkul Surabaya, Senin (29/2/2016).
Hal senada juga dialami Ira Sabrina warga Lidah Wetan. Menurutnya, biaya parkir selalu tidak sesuai dengan tarif yang tertera di karcisnya. Menurut pengalamannya ketika komplain kepada juru parkir dijawab karena setorannya tinggi ke Dishub.
Sementara itu, M. Sholeh (37) juru parkir di Jalan Progo kawasan Taman Bungkul mengatakan, alasan menarik parkir motor dengan biaya Rp3.000, karena setorannya tinggi ke Kepala Pelataran (Katar) Dishub Surabaya Kota Surabaya.
“Kalau disesuaikan tarif parkir di karcis, kita setoran dapat dari mana. karena Rp3.000 itu, untuk Katar Dishub Rp1.000, untuk pemilik lahan parkir Rp1.000 dan untuk Dishub Rp1.000. Belum lagi kalau ada motor hilang kami yang tanggung jawab,” katanya.
Sholeh juga mengaku, sudah tiga bulan ini setoran juga naik 60 persen. Untuk lahan parkir tempat dia bekerja yang panjangnya 35 meter, yang dulu setoran ditarik Rp60 ribu perhari, menjadi Rp112 ribu setiap harinya. Dari 35 meter lahan parkir itu, kalau ditata tapi bisa muat motor sampai 100 motor.
“Penarikan setoran ini juga tidak tentu. Kalau cuaca tidak hujan ditarik Rp112 ribu, kalau hujan kami bisa mengurangi. Kalau hari Sabtu kami harus setor Rp450 ribu,” katanya.
Menurut Sholeh, keluhan para jukir saat ini adalah setoran dinaikkan tapi tidak ada bantuan apabila ada sepeda motor hilang. Pihak pemilik jukir dan pegawai yang patungan untuk menggantinya.
“Kita sering mendapatkan keluhan dari masyarakat kok tidak sesuai tarif. Pernah saya minta untuk protes langsung ke Dishub, tapi saya ditegur sama Katar. Katanya nanti dimarahi sama atasannya kalau ada komplain langsung ke Dishub,” katanya.
Sholeh mengatakan, ada lima pemilik lahan parkiran di Taman Bungkul. Ukuran dan tarif setorannya juga berbeda-beda. Untuk yang di Jl Progo lahan di pintu masuk Taman Bungkul lebih mahal setorannya karena menjadi jujugan orang parkir. Mereka mengistilahkan pelabuhan untuk lahan strategis tersebut.
“Kalau depan itu pelabuhan, lebih mahal setorannya sampai Rp270 ribu. Uang setoran biasanya ditarik Katar setiap hari jam 10 malam,” kata asal Madura ini. Menurut Sholeh untuk hari Minggu, seluruh parkiran di Taman Bungkul bisa setor Rp2 juta.
Karcis Berhadiah
Sholeh mengatakan sudah menerima sosialisasi penerapan karcis baru berhadiah langsung yang dimulai besok Selasa 1 Maret 2016. Menurut Sholeh, dia siap memberikan karcis kepada pengguna jasa parkir dan memberi sosialisasi untuk menggosok bagian hologramnya.
“Sudah ada informasi. nanti pukul 22.00 WIB ada karcis baru yang diantar petugas Katar,” katanya.(bid/ipg)