Joko Widodo Presiden memberikan tanggapannya terkait rencana penghapusan Ujian Nasional (UN) yang saat ini sedang hangat dibicarakan masyarakat.
Usai melakukan sosialisasi amnesti pajak di Hotel Clarion, Kota Makassar, Joko Widodo Presiden pada Jumat, 25 November 2016, menuturkan bahwa penghapusan UN saat ini masih sebatas wacana.
“Oh masih proses, belum di rataskan, belum,” ujar presiden saat ditanya oleh para jurnalis.
Dalam kesempatan tersebut, Joko Widodo Presiden mengakui bahwa telah menerima laporan dari Muhadjir Effendy Menteri Pendidikan dan Kebudayaan terkait wacana penghapusan UN tersebut.
“Memang dari Menteri Pendidikan menyampaikan itu, tapi tentu saja harus ada ratasnya dulu,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Joko Widodo Presiden menyatakan akan segera melakukan rapat terbatas dengan sejumlah Menteri dan pihak terkait guna membahas langkah-langkah perbaikan di dunia pendidikan.
“Harus ada rapat terbatas yang nantinya kita putuskan kalau itu memang perlu untuk mengetahui standar-standar dari ujian, dari kualitas pendidikan kita kalau diperlukan, dilakukan,” kata Joko Widodo Presiden.
Seperti diketahui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menghapuskan UN mulai dari tingkat SMP sederajat hingga SMA/SMK sederajat. Namun, penghapusan UN ini hanya untuk sekolah-sekolah yang berada di atas standar nasional nilai integritas dan skor akademiknya.
Hal ini dikarenakan menurut Muhadjir Effendy Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, UN selama ini hanya bertujuan untuk pemetaan sekolah secara nasional. Sedangkan saat ini sudah banyak sekolah yang levelnya sudah di atas standar nasional yang telah ditetapkan berdasarkan nilai integritas dan skor akademik.
“Persoalannya adalah sudah ada 30 persen sekolah yang dari segi integritas maupun skor akademik kan sudah di atas rata-rata nasional. Lah kalau sudah begitu apakah dia harus ikut ujian nasional lagi? Ikut dipetakan lagi? Itu kan nggak perlu,” ucap Muhadjir Effendy Menteri Pendidikan dan Kebudayaan usai bertemu dengan Jusuf Kalla Wakil Presiden pada 25 Oktober 2016 lalu.(jos/iss/ipg)