Polrestabes Surabaya melakukan pengecekan senjata pada seluruh anggota Reskrim untuk pengamanan UN Habitat yang berlangsung pada Senin 25-27 Juli mendatang.
Ada sebanyak empat buah laras panjang dengan tipe Ss1-v2 buatan Pindad, enam buah magazine serta Revolver berjumlah 18 senjata.
Menurut Kompol lily Djafar Kasubag Humas Polrestabes Surabaya, sebelum turun ke lapangan untuk melakukan pengamanan, anggota Reskrim harus melakukan pengecekan senjata sehingga tidak ada kendala saat bertugas. Pengecekan itu melihat apakah senjata mengalami masalah atau terdapat kotoran di senjata petugas.
Selain itu, Lily juga mengatakan, pengamanan ini dilakukan karena peserta UN Habitat merupakan tamu luar negeri.
Nantinya pasukan Reskrim ini akan melakukan pengamanan tertutup dengan berpakaian preman agar mengantisipasi adanya tindak kriminal copet maupun jambret ketika acara UN Habitat berlangsung.
Ada 3.000 personel yang diturunkan untuk pengamanan di seluruh wilayah Surabaya, terutama di Polsek sekitar lokasi yang akan dikunjungi oleh delegasi UN Habitat.
Sementara itu, lokasi yang akan dikunjungi juga akan disterilkan lebih dahulu oleh petugas Reskrim ataupun unit K-9 untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan. Objek rawan kasus kejahatan juga akan menjadi perhatian Polrestabes Surabaya.
Menurut AKP Ade Warokah Kanit Kejahatan dan Kekerasan, operasi yang dilakukan di lokasi Suramadu beberapa waktu lalu menekan kasus kejahatan. Bahkan, menurutnya, saat lokasi Suramadu dibendung oleh petugas kepolisian, di wilayah Surabaya tidak ada lagi curanmor. “Ini juga berdampak hingga luar Surabaya,” kata Ade Warokah.(tit/iss)