
Dalam rangka memperingati Hari Pramuka ke-55 tahun, sebanyak 5.000 Penegak Pramuka se-Jawa Timur mengikuti lomba pionering.
Para Penegak belajar membuat kreasi suatu seni sesuai keinginan mereka, dengan menggunakan tongkat dan tali simpul. Contohnya, para penegak asal Kabupaten Trenggalek yang membuat kapal penisi.
Mereka harus memanfaatkan 500 tongkat yang dibawanya, dijadikan kapal penisi. Caranya, dengan disambung antara tongkat satu dengan tongkat lainnya menggunakan tali simpul.
Hariadi Purwantoro Wakil Ketua Bidang Pembinaan Anggota Muda atau Kesakaan Jawa Timur mengatakan, lomba Pramuka yang dilakukan ini diwakili tiap daerah dengan total 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur.
Tiap kabupaten minimal mengirimkan 20 Penegak dengan membawa 500 tongkat, untuk ikut lomba pionering.
“Lomba pionering (tali temali tongkat, red) diikuti 5.000 Pramuka se-Jawa Timur dari 38 Kota/ Kabupaten dengan 19 ribu tongkat Pramuka untuk memecahkan rekor MURI,” kata Hariadi Purwantoro, kepada suarasurabaya.net, Minggu (4/9/2016).
Menurut dia, lomba ini sengaja diadakan di Dermaga Madura, Ujung, Koarmatim, dengan tujuan mendidik para Penegak mencintai bahari.
“Lomba ini bertemakan Pancasila, bagaimana membentuk para penegak untuk memahami persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia,” ujar dia.
Selain lomba pionering, dalam rangka Hari Pramuka ke 55, juga digelar senam messenger of peace. Rencananya acara ini akan dihadiri Saifullah Yusuf Wakil Gubernur Jawa Timur dan Puan Maharani Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. (bry/iss)